ragamlampung.com — Puluhan orang mendatangi rumah dinas Bupati Mesuji Khamami. Tidak itu saja, sudah tak terhitung telepon berdering ke telepon genggam bupati tersebut. Warga yang datang ke rumahnya ada yang tidak terima dan mengancam turun ke jalan.
“Karena dari FB (Facebook) itu masyarakat banyak yang langsung nelepon, pada datang ke rumah, gak terima dan tidak boleh mundur. Bahkan ada yang mengancam anarkis, saya jadi khawatir,” kata Khamami, Jumat (18/8/2017).
Khamami terpilih dalam pemilihan kepala daerah baru serentak bersama wakil bupati H Saply. Ia baru dilantik beberapa bulan lalu. Namun, saat rapat paripurna DPRD Mesuji menyambut HUT RI, Kamis (17/8), ia menyatakan mengundurkan diri sebagai bupati.
Alasan Khamami mengundurkan diri karena hendak mengurus ibu dan usahanya.
Usai rapat, Khamami kembali menulis di akun Facebook pribadinya. “Keinginan saya mengundurkan diri telah saya sampaikan setelah Paripurna istimewa DPRD tadi pagi di gedung baru DPRD Mesuji. Di hadapan ketua DPRD, Wakil Bupati, Kapolres Mesuji, Dandim 0426 Tulang Bawang, Inspektorat Mesuji, dan Beberapa Pejabat Teras Pemkab Setempat,” tulis Khamamik di akun Facebooknya.
Kabag Humas Kabupaten Mesuji Ronal dikonfirmasi membenarkan keinginan Khamami mengundurkan diri sebagai bupati periode 2017-2022.
“Benar itu memang akun Facebook milik pribadi beliau. Pak Khamami sekedar curhat. Saya duga maknanya beliau banyak beban yang dipikulnya selama ini. Kami selaku staf dan pejabat Pemkab Mesuji tetap mengharapkan beliau terus memimpin Mesuji untuk lebih baik dari sebelumnya,” katanya. (ar)
Leave a Reply