ragamlampung.com – Kamar Dagang Jerman siap menjajaki kerja sama pengolahan sampah di sejumlah wilayah di Indonesia menjadi energi listrik. Ada tujuh kota yang dilirik yakni Kota Solo, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Tasikmalaya, dan Surabaya.
Market Research and Development Advisor Chamber of Industry and Commerce German-Indonesia (Perkumpulan Ekonomi Jerman-Indonesia), Mike Neuber mengatakan, kota-kota tersebut memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) yang berpotensi besar diolah menjadi energi listrik.
“Kami saat ini baru dalam tahap penilaian kebutuhan sampah di 7 daerah tersebut sesuai program Kementerian Lingkungan Hidup Jerman terkait pengelolaan sampah,” jelas Mike kepada wartawan saat berkunjung ke Balai Kota Solo, Selasa (6/9/2016).
Mike menuturkan rencana kerja sama dengan Kota Solo dan 6 kota lainnya baru sebatas penjajakan. Apalagi untuk Kota Solo, belum lama ini sudah dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Khusus Solo dengan TPA Putri Cempo dia mengaku hanya menangkap peluang saja, jika kerja sama itu gagal.
Mike menyebut selama ini ada sejumlah daerah yang mempunyai rencana pengelolaan sampah menjadi energi listrik oleh pihak ketiga gagal di tengah jalan, di Jakarta misalnya.
“Belajar dari kasus kegagalan Jakarta, kami ingin menawarkan strategi maupun solusi ke depan bagi Pemerintah Kota Solo jika mengalami kasus serupa. Kami mengerjakan proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik melalui kerja sama dengan investor dari Jerman,” ujarnya.
Untuk menunjukkan keseriusan tersebut, bulan depan pihaknya akan mengundang perwakilan 7 daerah ke Jakarta. Mereka akan diminta memprentasikan kondisi sampah di masing-masing daerahnya.
“Hasil presentasinya akan kami sampaikan kepada stakeholder di Jerman, termasuk lembaga keuangan maupun para calon investor. Dengan harapan investor akan mengerjakan pengolahan sampah menjadi energi listrik,” katanya. (ar)
Leave a Reply