ragamlampung.com — Seorang pahlawan pasukan khusus yang pernah memimpin misi mustahil meninggal akibat penyakit langka, penyakit sapi gila. Mark Phillips terkenal dengan kisah legendanya meledakkan jaringan telekomunikasi Presiden Irak Saddam Hussein.
Ia juga terkenal di kalangan militer karena operasinya yang berani di berbagai negara, termasuk di Afghanistan. Tapi, ia meninggal pada 12 Agustus dalam usia 56 tahun. Dia dilaporkan menderita penyakit Sporadis-Creutzfeldt-Jakob pada bulan Juni. Penyakit langka dan hanya satu dari satu juta orang yang mendapat penyakit tersebut.
Seperti dilaporkan Mirror, Selasa (29/8/2017), ia dikenal sebagai Letnan Kolonel Mark ‘Foggy’ Phillips dari Skuadron Perahu Khusus. Dia memulai karir militer luar biasa, bergabung dengan SBS tahun 1987 dan menjadi salah satu perwira terkuat dan paling dihormati.
Komandan Jenderal Marinir Kerajaan Inggris, Mayor Jenderal Rob Magowan, menggambarkan perwira tersebut sebagai pemberani dan membawa inspirasi.
Phillips melakukan ratusan operasi di belakang garis musuh termasuk misi meledakkan kabel telekomunikasi Presiden Irak Saddam Hussein, yang berada di bawah arena olahraga di dekat pusat kota Baghdad.
Saat itu ia dan tim SBS terbang ke Chinook di dataran rendah untuk menghindari radar, kemudian menanam ratusan ton bahan peledak. Misinya berhasil, komunikasi Irak selama Perang Teluk terganggu.
Tahun 2008, dia bergabung dengan sebuah unit Pasukan Khusus Inggris-AS yang dikenal Gugus Tugas 42 yang melacak komandan Taliban.
“Foggy adalah sebuah inspirasi, baik bagi saya maupun di seluruh Korps kami. Terang, kuat secara fisik, berani, sangat visioner dan langsung terlibat, dia memiliki semua atribut Royal Marine,” kata Mayor Jenderal Magowan. (ar)
Leave a Reply