ragamlampung.com — Lebih dari 400.000 orang mendesak agar Hadiah Nobel Perdamaian untuk Aung Sang Suu Kyi dicabut karena tanggapannya terhadap krisis Muslim Rohingya. Pemimpin partai Nasional Burma untuk Demokrasi itu diberi penghargaan bergengsi tahun 1991 karena berkampanye agar negaranya mengadakan pemilihan penuh dan bebas.
Namun, lebih dari 405.000 orang kini menandatangani sebuah petisi di Change.org yang menuntut Komite Nobel menarik penghargaan dari Suu Kyi, karena dinilai gagal melindungi Muslim Rohingya.
“Sampai detik ini, penguasa de facto Myanmar Aung San Suu Kyi sama sekali tidak melakukan apapun untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan di negaranya,” demikian bunyi petisi tersebut, dilansir Senin (11/9/2017).
Namun sebelumnya, Komite Nobel Norwegia mengatakan, mereka tak akan membatalkan penghargaan tersebut, tapi bisa saja membuat perhitungan lagi.
Ribuan rumah dan puluhan desa terbakar habis di negara bagian Rakhine, hampir 300.000 orang melarikan diri ke Bangladesh dalam waktu hanya dua minggu.
Sekitar 1.000 orang telah terbunuh. António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan kekerasan tersebut memicu pembersihan etnis. (ar)
Leave a Reply