ragamlampung.com — Ratusan ribu Muslim Rohingya yang melarikan dari dari kekerasan di negerinya, Myanmar, terancam mati kelaparan di tempat pengungsian di Bangladesh. Hampir 410.000 Muslim Rohingya menghadapi kekurangan makanan, air, dan tempat berlindung setelah melarikan diri dari negara bagian Rakhine barat ke Bangladesh.
“Banyak orang yang datang lapar, kelelahan dan tanpa makanan atau air,” kata Mark Pierce, Direktur Badan Amal Save the Children, di Bangladesh, dikutip dari Independent, Senin (18/9/2017).
Selama beberapa dekade Bangladesh telah menerima masuknya Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Bangladesh sudah menampung 400.000 Muslim Rohingya sebelum krisis terakhir meletus bulan Agustus lalu.
Pemerintah negara tersebut berkomitmen untuk membangun ribuan tempat penampungan dengan Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Juga memperingatkan bahwa kamp-kamp yang ada bisa berdampak fatal terhadap mereka.
Pierce mengatakan, respons kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk membantu pengungsi itu. “Itu hanya bisa dilakukan jika masyarakat internasional mengupayakan pendanaan,” katanya.
Ribuan Muslim Rohingya harus mengemis kepada aparat keamanan supaya bisa selamat saat perjalanan dari dua desa terpencil. Mereka juga kekurangan makanan. (ar)
Leave a Reply