Kuliner Khas Tulangbawang Barat: Nonberas dan Tepung

Share :

makanan-non-beras

ilustrasi

ragamlampung.com — Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), akan mengikuti lomba tahunan lomba cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat nasional tahun 2016, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, 29 Oktober nanti.

BKP Tubaba mewakili Provinsi Lampung dalam lomba tersebut. Berbagai varian menu makanan dan minuman ditampilkan, dan menu-menu tersebut makanan khas Kabupaten Tubaba.

Menu-menu makanan dan minuman yang ditampilkan nanti nonberas dan nontepung, pula dengan sumber menu tersebut dari pangan lokal.

Kepala BKP Tubaba Miki mengatakan, daerah ini ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Lampung maju pada lomba B2SA karena tahun lalu meraih juara pertama pada perlombaan yang sama. “Kita sedang berkoordinasi dengan ibu-ibu PKK Tubaba untuk mematangkan keikutsertaan ini,” katanya, Senin (19/9/2016).

Ada banyak menu makanan dan minuman yang akan disajikan pada perlombaan tersebut. Dari beragam menu tersebut, tidak ada satupun hidangan yang berasal dari beras dan tepung. Termasuk makanan dari luar daerah Kabupaten Tubaba.

Menu makanan dan minuman tersebut sudah melalui sterilisasi mengedepankan tingkat keamanan konsumsi dan keseimbangan gizi yang terkandung di dalamnya. Menu itu olahan dari lokal yang ada di Kabupaten Tubaba.

“Makanan disajikan berbeda yaitu spesial untuk anak-anak, bapak dan ibu. Sangat aman dan bergizi, termasuk biji karet pun kami olah menjadi cemilan bergizi. Begitu pula isi ubi gadung racun diolah menjadi makanan,” kata dia.

Sejumlah varian menu makanan dan minuman yang disajikan selama tiga hari di perlombaan tersebut.

Pada hari pertama berupa sarapan pagi mi goyang ayam goreng (mi agogo), tempe cantik manis, supalon, dan kerupuk ikan tepung mocaf.

Untuk menu makan siang berupa beras siger agung (singkong seger campur jagung), letak letuk labu kuning, sambel goreng kuwel, kacang merah, dan emping biji karet, asinan buah. Makan malam, sawut pisang kepok dan wortel, cah sikep, rolade belut, kembang tahu dan bayam, es lidah buaya, dan naga merah.

Hari kedua, sarapan pagi dengan lontong singkong pelangi, sop lele segar, dan pudding pisang kepok dan nangka. Makan siang, nasi laswi (talas dan uwi), bintang udang bertabur wijen, urap sehat, jus tomat, wortel dan jeruk.

Lantas makan malam, nasi gorilla (nasi goreng oyek ikan asin gabus campur kacang polong dan wortel), ikan kemudik goreng, peyek daun singkong, lalapan daun slada, ketimun dan tomat, stup jambu biji dan salak.

Di hari ketiga, sarapan pagi bubur ayam jagung campur daun kelor dan wortel, bola ikan dan oyong, alpukat dan sawo disiram caramel sirsak. Makan siang, gethuk sukun kacang tolo, sayur asinan, stik ikan patin sambel tuba, bistik tempe campur jamur tiram, sirup rosella ceria, bengkoang dan selasih.

“Makan malam, lenggang kenang campur daun sop dan daun bawang, sup pare belut isi daging, cah kangkung daun ginseng danu tauge, serbat mangga kweni dan nanas madu, serta tahu cantik manis,” katanya. (ar)

Share :