ragamlampung.com — Perusahaan Google akan merekrut ribuan moderator untuk menghadapi merebaknya video pelecehan anak dan konten kekerasan serta konten ofensif lainnya di YouTube.
Google yang memiliki YouTube mengumumkan, Senin (4/12/2017), tahun depan memperluas jumlah angkatan kerja lebih dari 10 ribu orang yang bertanggung jawab meninjau konten yang dapat melanggar kebijakannya.
CEO YouTube, Susan Wojcicki, dikutip dari The Guardian, Selasa (5/12/2017), mengatakan, selain peningkatan moderator, pihaknya terus mengembangkan teknologi pembelajaran mesin canggih otomatis menandai konten bermasalah untuk dihapus.
Perusahaan tersebut berupaya melindungi anak-anak dari konten berbahaya dan kasar serta ucapan kebencian. Termasuk konten ekstremis keras.
“Peninjau manusia tetap penting untuk menghapus konten. Penilaian manusia sangat penting untuk membuat keputusan kontekstual mengenai konten,” katanya dalam sebuah tulisan di blogpost.
Moderator manual saat ini meninjau hampir 2 juta video karena banyaknya konten ekstremis keras sejak bulan Juni lalu. Moderator ini membantu melatih sistem pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi cuplikan serupa di masa depan.
Dalam beberapa pekan terakhir, YouTube menggunakan teknologi pembelajaran mesin untuk membantu moderator manusia menemukan dan menutup ratusan akun dan ratusan ribu komentar, kata Wojcicki. (ar)
Leave a Reply