ragamlampung.com — Cara yang dilakukan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Mustafa-Ahmad Jajuli, saat mendaftar pilkada, dikritik aktivis hewan. Kedunya datang ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menunggangi gajah.
Aktivis menilai, cara seperti itu tidak memberikan edukasi positif dan bukan untuk menunjukkan simbol kebesaran Lampung. Gajah dijadikan tunggangan manusia juga melalui proses pelatihan sarat penyiksaan.
Beberapa negara seperti Singapura, Inggris, dan Skotlandia, telah melarang atraksi menunggang gajah.
“Mereka tidak paham mengenai perlindungan gajah,” kata Direktur Investigasi Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Marison Guciano, dikutip dari Tirto, Kamis (11/1/2018).
Ia menjelaskan, jika hendak ditunggangi manusia, gajah biasanya dilatih pawang dengan cara dipukul pakai tongkat pengait ke kepala gajah. Dan mengikatnya dengan rantai. Tujuannya, agar gajah jinak.
Proses seperti itu menyebabkan gajah frustasi, stres, dan gangguan mental. “Tidak ada edukasi sama sekali dalam kegiatan menunggangi gajah. Ini kekejaman binatang yang dijustifikasi sebagai pendidikan,” katanya. (ar)
Leave a Reply