ragamlampung.com — Tak ada satupun perwakilan Facebook perwakilan Indonesia di Jakarta, menemui pengunjukrasa organisasi Islam. 15 perwakilan pengunjukrasa yang siap berdialog, harus gigit jari karena kantor kosong melompong.
Demo diikuti sekitar seribuan orang terbanyak dari Front Pembela Islam, Jumat (12/1/2018). Massa meminta penjelasan alasan Facebook memblokir akun dakwah Islam. Tapi, membiarkan akun agitasi, pelecehan, dan pornografi.
“Jadi, ada 15 perwakilan ormas untuk melakukan pertemuan dan hanya bertemu dengan manajemen pengelola gedung, karena hari ini dari Facebook tidak ada aktivitas,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Mardiaz Kusin, dilansir dari Dream.
Mardiaz tidak tahu alasan karyawan Facebook tak berada di kantornya. “Mungkin karena hari Jumat ya, sehingga tidak ada aktivitas dan ini kantor perwakilan dari Singapura, sehingga mereka tidak ada aktivitas di sini,” katanya.
Juru bicara Facebook menyatakan, tetap akan menghapus konten-konten yang melanggar standar komunitas yang telah ditetapkan, guna menjaga media sosial tetap aman dan nyaman bagi penggunanya saat mereka berbagi cerita maupun berhubungan dengan teman serta keluarga.
”Kami terbuka apabila Facebook digunakan untuk berdiskusi mengenai beragam topik dan gagasan serta meningkatkan kesadaran akan isu yang penting bagi masyarakat,” tulis siaran pers itu.
Eggy Sudjana, orator dan peserta aksi mengatakan, Facebook membuat dakwah Islam tidak tersebar. Ini mengkhianati proses dakwah, juga Undang-Undang tentang Kebebasan Berpendapat.
Koordinator aksi Ali Alathos menambahkan, Facebook berdalih memblokir akun dakwah Islam karena mengandung aktivitas kriminal.
Pihaknya tidak dapat menerima alasan seperti itu karena banyak akun menghina Islam, tokoh Islam, dan mengandung konten maksiat tetap aktif. (ar)
Leave a Reply