ragamlampung.com – Bicara pilkada tidak bisa dilepaskan dari daya tarik calon yang akan dipilih.
Bahkan tak jarang akhirnya karena pilihan juga hingga berujung pada tindakan yang tak sepatutnya.
Seperti halnya yang dialami Lekat Dulah Adi Putra, sekretaris DPD PAN Lampung Timur.
Dengan tuduhan mendukung Bachtiar Basri membuatnya harus rela dicopot dari posisi sekretaris PAN Lampung Timur.
Di laman media sosialnya, Adi mengatakan jika dirinya mendapatkan kabar diberhentikan sebagai sekretaris DPD PAN Lampung Timur karena bersilaturahmi ke kediaman Bachtiar Basri.
Padahal, kata Adi, dia selalu kader PAN wajar saja bila silaturahmi ke kediaman Wagub tersebut mengingat Bachtiar sebagai Wakil Ketua Umum DPP PAN yang kebetulan mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Lampung.
“Sudah saya jelaskan Bapak Bachtiar Basri adalah Waketum DPP PAN. Kebetulan beliau tidak didukung PAN yang saya tidak tau alasannya. Dan perlu saya jelaskan, saya tidak ikut mendaftarkan pak Bachtiar ke KPU, ” tegas Adi.
Adi juga menyebut jika forum DPD PAN juga sudah menarik dukungan karena saat itu dia ikut hadir dalam rapat tersebut.
“Saya tetap mendukung Ridho Berbhakti Jilid 2. Maaf bila ada yang menganggap saya tidak loyal. Namun saya meyakini pak Bachtiar bisa membesarkan PAN. Sekali lagi ini soal hati, ” paparnya.
“Jabatan itu gak diminta, kalau harus kehilangan jabatan karena prinsif, ya tidak masalah. Sebagai warga Negara yang baik, kita perlu memiliki sikap dalam menentukan pilihan. Pilihan kita hendaknya mengutamakan, mendukung siapa, yang berkehendak baik dan yang memperjuangkan kebaikan umum,” tambah pria berbadan tambun ini.
Riak riak perpecahan buntut Pilgub tidak hanya terjadi di dalam tubuh PAN. PKB, Golkar, NasDem dan PKS serta PDI-P juga mengalami hal serupa karena keputusan partai tidak sejalan dengan keinginan grassroot, hanya saja tidak separah PAN karena hampir 80 persen pengurus dari berbagai tingkatan cenderung mendukung Bachtiar Basri.(her)
Leave a Reply