ragamlampung.com — Penemu benih unggul baru Sertani yang mampu memproduksi gabah hingga 14 ton, Surono Danu, sedang uji coba bibit padi yang diberi nama Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.
Petani asal Desa Onoharjo, Lampung Tengah ini sejak 20 tahun lalu hingga kini getol menyuarakan kedaulatan pangan Indonesia ke seluruh petani. Ia kemudian meneliti dan menemukan berbagai bibit padi varietas unggul, dan sudah ditanam di berbagai daerah di Indonesia.
“Desa Lamongan adalah lahan yang tidak mempunyai saluran irigasi. Namun, bibit padi ini bisa hidup ditanam di lahan yang pasokan airnya tidak memadai, dan menghasilkan panen menggembirakan,” kata Surono Danu, saat survei ke desa itu, Selasa (27/9/2016).
Menurut Surono, satu hektare tanaman padi bibit MSP, dengan perlakuan baik akan mampu memproduksi gabah maksimal 14 ton. Benih itu pun tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai. Karena itu, Surono berani menanam bibit di lahan ekstrem.
Justru, kata dia, dengan pasokan air banyak, produksi tidak maksimal. Benih ini juga mampu hidup di berbagai kondisi tanah apa pun.
Untuk pemupukan, katanya, benih MSP hanya membutuhkan paling banyak lima kuintal per hektare dan tahan terhadap hama apa pun seperti tikus. Bila batang tanaman padi digigit tikus, batangnya mampu menutup luka akibat gigitan hama hanya dalam waktu 24 jam, dan tetap bisa tumbuh dengan baik. Benih ini memiliki antibodi sendiri sehingga tahan terhadap serangan penyakit.
“Daulat pangan bisa dilakukan, dan jangan satu titik provinsi saja, tapi satu Indonesia harus digarap semua. Sudah saatnya kita berjanji untuk mengabdi, bukan mengabdi dulu baru berjanji,” katanya.
Ia menyesalkan hilangnya berbagai benih lokal asli yang sebenarnya sumber kemakmuran bangsa ini. Justru yang muncul perusahaan pembenihan padi dari China dan Malaysia, seperti saat ini menguasai 50 hektare sawah di Subang, Jawa Barat. (ar)
Leave a Reply