ragamlampung.com — Disadari atau tidak, teknologi komunikasi telah mengubah cara hidup manusia saat ini. Adanya smartphone sebagai alat komunikasi, waktu dipersingkat, jarak dipersempit, dan tak ada lagi batas ruang serta waktu yang diperlukan untuk mendapatkan berbagai informasi.
Sayangnya, keberadaan smartphone justru menjadi candu bagi kita. Selain bikin manusia jadi menghabiskan waktu berjam-jam melihat smartphone, ternyata juga berdampak bagi kesehatan yang cukup serius. Salah satu yang umum dialami karena penggunaan smartphone adalah tech-neck.
Pasti sering melihat atau justru Anda yang mengalaminya sendiri. Leher menunduk, bahu dan punggung seolah melengkung, mata menatap smartphone dengan jarak dekat dengan jempol yang asyik menekan-nekan layar smartphone.
Posisi ini benar-benar tidak nyaman, tapi tanpa disadari kita sekarang sering melakukannya. Posisi inilah yang mengakibatkan kita mengalami rasa sakit pada bagian leher, khususnya leher belakang atau kerap disebut tech-neck.
Leher kita secara alami, diatur sedemikian rupa oleh Sang Pencipta untuk dapat menopang kepala seberat kurang lebih 5 kg. Ketika kamu mulai menunduk untuk melihat smartphone, leher membungkuk ke arah depan semakin banyak dan ini akan meningkatkan berat pada leher.
Kalau melihat lurus ke bawah sehingga dagu semakin mendekat dengan leher, maka akan meningkatkan beban setara hingga 30 kg. Itu artinya, otot-otot dan ligamen di leher yang dirancang hanya untuk mendukung beban 5 kg, harus bekerja keras untuk menahan beban setara 30 kg setiap harinya.
Ciri-ciri tech-neck ini memang tidak langsung terlihat, tetapi penderitanya akan merasa dalam jangka waktu yang cukup lama. Awalnya adalah nyeri dan kaku di bagian leher dan bahu. Lama kelamaan semakin terasa berat hingga akhirnya penderita akan mulai aware dengan sakitnya saat leher terasa sakit setiap hari, sakit kepala, kesemutan hingga mati rasa.
Jangan disepelekan, kalau Anda mengalami tanda-tanda ini. Kondisi yang tak baik ini bisa berkembang menjadi serius, misalnya kehilangan kekuatan di jari dan tangan bahkan kelumpuhan. Konon, hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengatasi tech-neck. Tech-neck hanya bisa diatasi dengan terapi untuk memperbaiki strain otot yang terlanjur terjadi.
Selain harus segera konsultasi ke dokter, jika terlanjur terkena tech-neck, sebetulnya Anda bisa melakukan pijatan-pijatan pada leher untuk mengurangi kekakuan dan rasa sakit.
Berikut gerakan-gerakan stretching ringan yang bisa Anda lakukan:
Pertama, menoleh ke kanan dan ke kiri, masing-masing sisi ditahan selama 5 detik. Ulangi gerakan ini 10 kali.
Kedua, miringkan kepala ke kanan dan kiri hingga telinga mendekat ke bahu. Tahan selama 20 detik. Ulangi gerakan ini 3-5 kali tiap sisi.
Ketiga, putar dagu ke arah bahu kanan dan kiri, tahan 20 detik. Gunakan tangan untuk membantu mendorong kepala. Ulangi 3-5 kali di tiap sisi.
Yang terpenting adalah jangan terpaku pada smartphonemu. Sesekali bolehlah menjauhkan diri sejenak dari smartphone. Selain agar Anda tidak terserang tech-neck, beri kesempatan pada diri Anda untuk memperhatikan sekitarmu selain memusatkan perhatian pada smartphone, dan berikan waktu istirahat sejenak untuk pikiranmu. (ar)
Leave a Reply