Terkait Pembakaran Limbah Medis
ragamlampung.com – Pihak Rumah Sakit Mutiara Bunda Unit 2, Kecamatan Banjaragung, Kabupaten Tulangbawang, diduga kuat telah memberikan uang sebesar Rp10 juta kepada sejumlah awak media, sebagai kompensasi atas pemberitaan pembakaran limbah medis yang diduga dibakar di tengah kebun karet.
Uang itu diberikan langsung oleh pihak RS Mutiara Bunda melalui perantara perwakilan awak media. Setelah itu, dibagi – bagikan kepada sejumlah oknum wartawan yang ikut andil mengangkat berita pembakaran limbah medis itu.
Adanya dugaan pemberian uang itu diakui oleh sejumlah awak media yang tergabung dalam organisasi wartawan yang ada di Sai Bumi Nengah Nyappur. Masing – masing wartawan mendapatkan bagian yang berbeda. Disesuaikan dengan peran dan tugasnya.
Perinciannya adalah, yang berperan penyambung lidah mendapatkan bagian Rp1,5juta, pemilik data Rp2,5juta dan oknum wartawan lainnya mendapatkan bagian Rp500 ribu. Pihak rumah sakit memberikan uang pada Rabu (15/8) malam, dan dibagi – bagikan pada esok harinya, Kamis (16/8).
“Sumpah saya cuma dapat lima ratus ribu (500.000) saja. Saya tidak bohong. Saya juga sebenarnya gak mau terima. Tapi mau bagaimana lagi, ngikut yang lain,”terang salah satu oknum wartawan RH, saat menyaksikan laga final sepak bola antar Kecamatan di Lapangan Kampung Banjar Dewa, Kamis (16/8) sore.
Senada diakuinya oleh EH oknum wartawan media cetak, ia mengaku hanya mendapatkan Rp500 ribu dari jumlah Rp10 juta yang diberikan oleh pihak rumah sakit itu. Menurutnya, pembagiannya tidak merata.
“Gua cuman dapat 500ribu. Begitu juga dengan beberapa wartawan lainnya. Katanya sudah diambil duluan 1,5 juta dan 2,5 juta oleh dia orang dua,”ujarnya dengan nada sedikit kecewa.
Pernyataan sama dilontarkan oleh AH, wartawan berbadan gembul ini juga mengaku hanya mendapatkan bagian 500 ribu. Ia tak banyak bicara dan lebih menjawab dan mengakui singkat.
“Beneran mas. Saya cuma dapet 500 ribu doang. Ngapain saya bohong – bohong. Nambah – nambahin dosa aja. Kayaknya itu sama deh dengan kawan – kawan lainnya,”ucapnya.
Nada berbeda diceploskan oleh Ed oknum wartawan media online, ia mengaku belum mendapatkan bagiannya. Dan sebaliknya, wartawan berbadan tinggi ini lebih memilih untuk menolak uang tersebut.
“Saya gak dapat. Serupiah pun saya belum terima uang itu. Dan saya tidak akan ambil uang itu. Hari ini beritanya saya naikin lagi kok. Lihat saja besok saya hantem terus beritanya,”tegasnya.
Terpisah, Pemilik RS Mutiara Bunda Hj. Suhartatik mengaku tidak mengetahui tentang adanya bagi – bagi uang dari pihak rumah sakit kepada para wartawan.
Ia mengaku sedang tidak berada di Rumah Sakit. Dan ia Mengaku tidak bertemu dengan oknum wartawan yang disebutkan sebagai perantara mengambil uang tersebut.
“Saya tidak ketemu dengan wartawan yang disebutkan itu. Saya tadi sedang tidak ada di rumah sakit,”kata Suhartatik sangat singkat menjawab pertanyaan via ponselnya, Kamis (16/8) siang. (sbp)
Leave a Reply