ragamlampung.com – Para pemimpin oposisi pemerintah Prancis menyebut unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM yang berakhir ricuh dikoordinasikan melalui media sosial. Gerakan tersebut diklaim mendapat dukungan secara luas dari warga Prancis.
Terpisah, politikus Prancis, Marine Le Pen juga menyuarakan dukungan penuh untuk para demonstran. Menurut Marine, kerusuhan akibat unjuk rasa terseut merupakan gambaran atas keluhan rakyat kecil Prancis.
“Pemeran kecil hanya bekerja untuk dirinya sendiri,” terang Marine.
Sebelumnya, unjuk rasa terkait kenaikan harga BMM di Prancis berakhir ricuh. Sedikitnya 130 orang ditangkap.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan tak ada tempat bagi yang melakukan kekerasan di negaranya. Macron juga berterima kasih kepada polisi yang telah bertugas.
“Tak ada tempat bagi kekerasan di Republik (Pancis). Terima kasih kepada penegak hukum untuk keberanian dan profesionalismenya,” kata Macron lewat akun Twitter @EmmanuelMacron, Minggu (25/11/2018).(int)
Leave a Reply