ragamlampung.com – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, mengkritik program Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana pembangunan tol laut yang kini tak jelas.
Padahal program Tol Laut telah digadang-gadang pada kampanye Joko Widodo saat Pilpres 2014 lalu. Tapi yang lebih banyak diresmikan adalah jalan tol.
“Bagaimana terhipnotis akan terjadi tol laut drone segala, tau-tau belok hilang tanpa bekas dan yang diresmikan tol darat,” kata Said.
Said juga mengkritik Jokowi soal kilang. Said yang pernah menjadi staf khusus Menteri ESDM saat dijabat Sudirman Said, mengkritik penghentian negosiasi di tengah jalan karena pergantian investor.
Said bercerita di tengah pertemuan dengan Arab Saudi, perundingan dihentikan karena dialihkan ke Rusia.
“Sementara berunding Sudirman Said di Timur Tengah, Presiden ke Rusia dan ditelepon minta dihentikan perundingan dengan Aramco karena mau dipindahkan ke Rusia,” ujar Said dalam diskusi bertajuk Menuju Debat 2, Siapa Makin Kinclong?, di Resto Ajag Ijig, Jakarta Pusat, Rabu, (13/02/2019).
Selain itu, keputusan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung juga disoroti.
Keputusan yang cenderung tiba-tiba menjadi sorotan Said yaitu proyek yang digagas Jepang pada akhirnya digarap China.
“Kereta cepat sudah studi dipindahkan ke China ad hoc instan dan semua menghadapi masalah,” ujar Said.(askur)
Leave a Reply