ragamlampung.com — Provinsi Lampung mencatat keberhasilan sebagai salah satu dari tujuh daerah penghasil beras di Indonesia. Salah satu faktor keberhasilan itu kebijakan memperkecil pengiriman gabah ke luar Lampung.
Target pengadaan beras Lampung tahun 2015 dipatok 80 tibu ton dan sering tidak tercapai, sehingga daerah ini selalu jadi juru kunci dari tujuh provinsi produsen utama beras yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Namun, sejak April 2016, Lampung menduduki urutan pertama penghasil beras dalam negeri. Pada Desember ini Lampung di posisi kedua di bawah Jawa Tengah.
Data Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Lampung, hingga Desember 2016 ini, pengadaan beras mencapai 137 ribu ton dari target 120 ribu ton.
“Kami optimistis hingga akhir tahun 2016 mampu menembus angka 140 ribu ton. Ini pencapain terbesar dalam sejarah Bulog Lampung. Selama ini rekor penyerapan tertinggi tercapai tahun 2009 sebesar 122 ribu ton,” kata Kepala Perum Bulog Divre Lampung Dindin Syamsudin, dilansir Rabu (7/12/2016).
Bulog juga menggandeng organisasi petani seperti Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terjun ke petani menyerap gabah.
Bersama Tim Serap Gabah (Sergab) yang dibentuk Tim Upaya Khusus (Upsus) Padi, Jagung, dan Kedelai yang menggandeng aparat TNI agar menjual gabah ke Bulog. (ar)