Film Beauty and the Beast Pertontonkan Ketidakpatutan

Beauty and the Beast
Share :

ragamlampung.com — Film terbaru Disney, Beauty and the Beast dianggap membawa agenda tidak patut dicontoh karena bertentangan dengan agama dan bisa berbahaya bagi anak-anak.

Adalah karakter LeFou yang mencintai sesama jenis (gay), jatuh cinta pada bosnya sendiri, Gaston. Karena itu, film kali ini menuai protes dan kontroversi di berbagai tempat, bahkan di Amerika sendiri.

Di Rusia ada larangan penayangannya, tapi akhirnya tetap ditayangkan dengan catatan anak-anak dilarang menontonnya. Tapi, sebuah bioskop di Alabama benar-benar menolak memutarnya. Sejumlah kalangan dan orangtua melarang anak-anak menonton film itu.

“Mereka mencoba memaksakan agenda LGBT ke dalam hati dan pikiran anak-anak Anda, hati-hati!” tulis Franklin Graham, CEO kelompok Kristen Billy Graham Association di Facebook, Jumat (10/3/2017).

Graham menambahkan, sewaktu masih kecil ia pernah bertemu Walt Disney asli. Penggagas Walt Disney Company itu sangat baik padanya, sang ayah dan saudara laki-lakinya. “Dia [Walt Disney] akan sangat terkejut melihat apa yang terjadi pada perusahaan yang ia gagas,” katanya.

American Family Association mengatakan, tidak ada ruang bagi film itu untuk anak-anak mereka. “Kami menganjurkan keluarga untuk tidak menonton Disney,” demikian kata mereka.

“Kita harus berhati-hati di sini karena kita tidak bisa menerima premis bahwa homoseksual itu normal. Homoseksual itu tidak normal, tidak sehat, dan tidak sesuai agama,” kata Walker Wildmon dari American Family Association. (ar)

Share :