Pasca-bentrok, Warga Dua Desa Masih Cemas dan Waspada

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Suasana di Desa Sungai Buaya dan Sungai Sidang, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji, pasca-bentrok yang mengakibatkan seorang warganya luka parah dan kritis, Minggu (16/10/2016), hingga kini masih mencekam. Belum ada upaya mendamaikan kedua warga yang bersitegang tersebut.

Kedua warga desa yang berjarak sekitar 30 kilometer itu masih meningkatkan kewaspadaannya dengan berjaga-jaga di desa masing-masing, karena khawatir terjadi serangan balasan.

Keterangan yang dihimpun, Senin (17/10/2016), dari warga Desa Sungai Sidang, mereka berjaga-jaga sejak Minggu malam. Penjagaan di desa diperketat dan tak sembarangan warga boleh keluar rumah.

“Kami dari tadi malam menunggu dan berjaga-jaga di desa kami. Sepertinya situasinya tak menentu seperti ini, masing-masing pihak menunggu tapi cemas juga. Tapi, belum ada di antara kami yang diamankan polisi,” kata warga itu.

H Saply, tokoh masyarakat Mesuji prihatin dengan kondisi tersebut, ia minta warga kedua belah pihak yang bertikai menahan diri. Warga diharapkan bermusyawarah untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi kedua belah pihak.

“Jangan sampai membuat masalah lagi karena masalah lama belum selesai,” kata Saply kepada ragamlampung.com.

Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Mesuji, Ronal juga mengimbau kedua belah pihak menahan diri, dan menyerahkan penyelesaian persoalan kepada aparat penegak hukum.

“Biar aparat hukum yang menyelesaikan masalah ini. Pemkab juga sudah meminta kepada Polres Mesuji untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Bentrokan antar-warga itu mengakibatkan seorang warga kritis dan hingga kini dirawat karena ditusuk tombak.

Kejadian tersebut bermula warga Desa Sungai Sidang, Adi Kusir dan beberapa rekannya, mendatangi Andi, warga Sungai Buaya. Tujuan kedatangan mereka hendak menagih utang.

Di perjalanan, kelompok warga Sungai Sidang itu tersebut melihat-lihat sebuah rumah dan kebetulan ada ayam. Pemilik rumah menyangka mereka mau mencuri ayam, kemudian berteriak meminta tolong sehingga mengundang warga Sungai Buaya berdatangan ke tempat tersebut.

Adi Kusir kemudian menelepon saudaranya di Sungai Sidang meminta bantuan karena hendak dikeroyok warga. Tak lama ratusan warga desa itu mendatangi Desa Sungai Buaya dengan maksud membantu Adi.

Bentrokan tak bisa dihindarkan lagi, saat itu Edi Irawan (37), warga Sungai Buaya terkena tusukan tombak yang mengakibatkan luka tusuk di pinggang kanan tembus ke pinggang kiri. (gst)

Share :