DISKES MESUJI WASPADA NYAMUK DBD

Share :
mosquito-coret
ragamlampung.com- Curah hujan yang tinggi, masyarakat Mesuji diharapkan waspada atas penyakit demam berdarah, hal tersebut disampaikan oleh Hermunata Kabit P2PL, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji.   “Mengingat beberapa tahun terakhir siklus bulanan, September sampai Oktober sebagai proses awal penularan demam berdarah karena curah hujan yang tinggi yang menyebabkan banyaknya genangan air khususnya di wilayah Mesuji,” tuturnya kepada  ragamlampung.com, Selasa (18/10).
Dengan tergenangnya air, menurutnya banyak tempat yang dijadikan sebagai perindukan nyamuk, termasuk nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD.    “Biasanya kasusnya mulai naik, dan turun kasusnya di bulan Agustus,” Ujarnya.
Dinkes sejak Agustus lalu sudah mulai melakukan sosialisasi pemberantasan sarang Nyamuk (PSN).  Puskesmas melakukan survei bebas jentik, dimana seharusnya disebuah populasi dianggap aman apabila angka bebas jentik dibawah 95 persen.  Jika ditemukan tempat angka jentik nyamuknya tertinggi, pihak puskesmas akan memfokuskan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk. “Pemberantasan sarang nyamuk paling tepat dengan larfa sida (Abate), sehingga warga dapat meminta obat tersebut di puskemas serta posyandu terdekat,” Ungkapnya.
Saat ini Dinkes Mesuji terus, melakukan pemantauan kegiatan pemberantasan dbd tersebut. “Kalau ada di Puskesmas yang kehabisan obat tersebut dapat meminta ke Dinkes Mesuji dengan melampirkan surat permohonan, namun sampai saat ini belum ada yang kehabisan jadi di Puskesmas stoknya aman.
Lebih lanjut, dalam melakukan pemberantasan nyamuk yang benar itu dengan membunuh jentiknya bukan membunuh nyamuk dewasa dengan foging.   “foging itu untuk membunuh nyamuk dewasa selain itu ada faktor resikonya, karena dengan foging itu lebih beresiko bukan hanya membunuh nyamuk tapi bisa membahayakan manusia dengan zat kimia yang disemprotkan bisa menempel ditubuh,” tutup dia.
(gst)
Share :