Dunia Bakal Panik Jika Trump jadi Presiden

Share :

donald-trump-capres-as

ragamlampung.com — Donald Trump akan memicu kepanikan di seluruh dunia jika terpilih menjadi presiden Amerika Serikat dalam pemilu 8 November mendatang. Hal ini tidak lain karena Trump telah melancarkan serangan terhadap beberapa negara dunia dalam retorika kampanyenya.

“Saya tidak percaya dia akan menjadi presiden yang buruk, karena tidak ada orang yang seburuk itu. Tapi Trump akan merusak hubungan dengan China dan Meksiko, mitra-mitra dagang terbesar Amerika,” kata pengamat politik lembaga think tank Cato Institute, David Boaz, saat ditemui di Washington DC, Minggu (6/11/2016)

Trump dalam berbagai kampanyenya menyalahkan China karena mencuri lapangan pekerjaan di Amerika, menurunkan nilai mata uang dolar dan melakukan peretasan secara radikal. Jika menjadi presiden, Trump akan mengurangi kerja sama dagang dengan China. Padahal China adalah mitra dagang terbesar AS tahun ini dengan nilai lebih dari US$416 miliar.

Meksiko pun demikian, mitra dagang ketiga terbesar AS setelah China dan Kanada dengan nilai US$390 miliar. Namun Trump menyakiti hati Meksiko dengan mengatakan pendatang dari negara itu adalah pemerkosa dan penjahat, serta berencana membangun tembok tinggi di perbatasan.

Selain itu menurut Boaz Trump jika terpilih presiden akan memicu kepanikan di Eropa. Trump dalam kampanyenya mengatakan bahwa dia akan meninjau kembali hubungan AS dengan negara anggota NATO. Menurut Trump, negara NATO harus membayar uang kepada AS karena telah melindungi mereka.

Trump menyinggung soal kesepakatan NATO yang menyatakan setiap serangan terhadap salah satu negara anggota adalah serangan terhadap semuanya.

Negara NATO seperti Inggris, Perancis dan Italia khawatir keamanan Eropa terancam jika Trump jadi presiden. Ditambah lagi Eropa ketar-ketir setelah Trump disinyalir dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Dia tidak konsisten dengan kebijakan luar negerinya. Saya kira dia akan menyebabkan kekhawatiran besar di seluruh dunia,” kata Boaz.

“Akan ada demonstrasi di Eropa. Negara-negara Eropa yang panik akan menggelar pertemuan darurat di Berlin atau Brussels. Dan rencana Trump mengurangi 45 persen perdagangan dengan China akan memperburuk ekonomi dua negara, karena AS juga butuh China,” lanjut dia.

Namun Boaz mengatakan, “kegilaan” Trump akan sedikit terbendung dan meredam kekhawatiran dunia jika dia memilih menteri luar negeri yang dihargai oleh banyak negara. “Setidaknya dihargai oleh China atau Jepang,” tutur Boaz. (cnn/ar)

Share :