ragamlampung.com — Setelah meninggal dunia, manusia akan mengalami seperti apa rasanya berada di alam kubur atau biasa disebut juga sebagai alam barzah. Di alam barzah, manusia tidak dibiarkan begitu saja.
Akan datang malaikat yang mulai `menginterogasi`. Mereka akan mempertanyakan amalan para manusia yang dilakukan di dunia. Jika tidak mampu menjawabnya, siksaan yang akan diperoleh.
Alkisah ada suatu kisah menarik yang terjadi di alam barzah. Ada seseorang yang ingin menipu malaikat.
Kisah nyata alam akhirat ini bermula saat ada seseorang yang kaya dan juga cerdik. Ia juga pandai menggunakan tipu muslihatnya.
Suatu hari ia terbaring sakit dan memanggil istrinya untuk menyampaikan wasiat. Lelaki itu meminta sang istri dicarikan kain kafan buruk untuk digunakannya saat ia meninggal. Hal ini karena ia ingin insyaf dan merasa puas dengan segala kemewahan yang dimilikinya.
Ia pun ingin mati dalam kesederhanaan dan insyaf. Mungkin terlambat tapi ia yakin bahwa Allah Sang Maha Pengampun.
Setelah suaminya meninggal, sang istri pun masih heran dengan amanah yang diberikan sang suami untuk mengkafaninya dengan kain yang buruk.
Di malam hari, sang istri bermimpi tentang suaminya dengan raga yang sudah dikubur dan rohnya yang dihidupkan kembali di alam barzah.
Di dalam mimpinya, ia melihat para mayit yang berada di dalam kubur dan didatangi dengan malaikat Rumman. Wajah malaikat ini berbentuk seperti cahaya matahari. Kemudian, malaikat itu duduk di samping mayat seseorang.
Malaikat itu meminta mayit itu untuk menuliskan semua perbuatan, baik ataupun buruk. Mayit itu pun bertanya dengan apa ia harus menulis karena tidak ada alatnya disana. Malaikat itu mengatakan untuk menggunakan air liur sebagai tintanya dan jarinya sebagai pena.
Mayit juga tidak memiliki buku dan malaikat mengatakan untuk menggunakan sepotong kain kafannya sebagai buku pencatat amal.
Si mayit pun menuliskan perbuatan baiknya terlebih dahulu. Saat menuliskan kebaikan ini, ia pun sangat senang berbeda saat ia menuliskan kejahatan yang pernah dilakukan. Sesekali ia berhenti karena merasa malu untuk menuliskannya. Melihat hal ini, malaikat pun bertanya mengapa si mayit malu pada Allah, lantas bagaimana saat ia melakukannya di dunia.
Malaikat pun mengambil gada dan memukulkannya pada si mayit. Ia merasa kesakitan dan meminta untuk dilepaskan sehingga ia bisa menuliskan semua perbuatan jeleknya. Kemudian malaikat Rumman meminta si mayit untuk menggulung dan mengecap tulisannya dengan kuku lalu mengalungkan gulungan tulisan itu di leher. Setelah itu, malaikat Rumman pergi dan datanglah dua malaikat lain, Munkar Nakir.
Tibalah malaikat Rumman mendatangi suaminya dan mendekat. Suaminya berkata bahwa ia adalah orang yang sudah lama di alam tersebut karena pakaiannya yang sudah lapuk. Malaikat Rumman tahu bahwa si mayit itu hendak menipunya dan malaikat pun tidak kalah cerdik dan ingin membalasnya.
Malaikat Rumman bertanya apakah sang suami telah melakukan semua ketetapan. Sang suami pun mengatakan pada malaikat jika semua amalannya adalah baik sehingga ia meminta untuk diantarkan ke surga.
Malaikat itu kemudian mengajaknya melihat surga dan neraka. Saat melihat surga, malaikat mengatakan jika tempat itu berisikan orang-orang kesepian karena senantiasa berzikir kepada Allah. Lalu, malaikat mengantarkan sang suami menuju neraka yang lebih ramai, bahkan ada idolanya yang semasa dulu sering mengumbar aurat saat pesta meriah.
Seketika, sang suami pun meminta untuk dimasukkan ke neraka saja karena ia lebih suka tempat yang ramai. Dan akhirnya malaikat tersebut meninggalkannya sampai pada hari kebangkitan. (ar)
Leave a Reply