Tulisan Kocak Laga Final Piala AFF

ilustrasi
Share :

ragamlampung.com — Pertandingan Piala AFF 2016 antara Indonesia dan Thailand mengundang berbagai eforia, kebanggaan, juga perbincangan menarik di masyarakat.

Penulis komedi Arham Rasyid atau dikenal Arham Kendari, mengunggah sebuah postingan pertandingan tersebut di akun Facebook.

Tak disangka, postingan tersebut begitu menarik perhatian netizen. Sampai-sampai menjadi viral. Lebih dari 7 ribu netizen me-like, dan postingan itu setidaknya telah dibagikan lebih dari 4 ribu kali. Lantas apa yang menarik dari postingan Arham Rasyid hingga jadi sorotan?

Postingan tersebut rupanya memuat sebuah catatan panjang yang berisi komentar tentang kejadian selama laga final AFF 2016 Indonesia vs Thailand yang digelar di Stadion Pekansari, Bogor, Rabu 14 Desember 2016, lalu.

Tulisan tersebut menjadi sangat menarik lantaran disampaikan secara cerdas, detail namun jenaka oleh Arham Rasyid.

Berikut isi tulisan Arham Rasyid itu:

1. Di awal-awal pertandingan, komentar-komentar yg sedikit menyudutkan dari dua komentator sempat ditengarai berbau makar terhadap Timnas.

2. Cederanya Andik Vermansyah berdampak pada hilangnya pemain serba bisa. Untuk antisipasi, pada leg ke dua konon tim pelatih akan mempersiapkan pemain serba bisa lainnya, yaitu Reza Rahardian.

3. Pencetak gol Rizky Pora diprediksi akan berkarier panjang di sepakbola. Bahkan Rizky Pora jika ada rezeki bisa jadi Menpora.

4. Lapangan yang berasap di babak kedua, diduga bersumber dari kobaran semangat suporter timnas.

5. Lemahnya jantung pertahanan Thailand boleh jadi pengaruh dari komentator yang berulang kali mengucapkan “ Lagi-lagi Kawin.. Lagi-lagi kawin”

Tak hanya mengomentari para pemain di laga itu, ia juga berkomentar tentang celetukan unik yang diucapkan sang komentator pertandingan.

6. “ Kembangkan sayapmu, Andik!” ujar komentator. Mungkin mereka lupa jika Andik adalah atlet sepakbola, bukan bina raga.

7. “ Ini kandang, pantang untuk tumbang”. Ucapan yg dilontarkan komentator tersebut semacam diss atau sindiran untuk Young Lex agar belajar lagi soal rima dalam freestyle hip-hop.

8. Pemain timnas diminta tetap waspada di leg ke dua. Jangan meremehkan lemahnya Thailand hanya karena di sana banyak Lady Boy. Yg perlu diingat, Ong Bak juga berasal dari sana.

9. Komentator sempat typo dalam menyebut kontrol bola. Ini kita skip saja, karena nggak enak dibahas.

10. “ Siapa di sanaaa?” dan “ apa yang terjadiiii?”, adalah dua kalimat tanya yg tidak ada seorang pun yang menjawab tapi anehnya terus berulang-ulang dipertanyakan sepanjang pertandingan.

11. Usai laga, dua komentator dijaga ketat oleh aparat dari kemungkinan didekati pelaku kriminal, mengingat sepanjang pertandingan mereka tak henti-hentinya mengumbar segala jenis perhiasan.

12. “ Peluang emas bercampur intan permata” dikhawatirkan akan digugat oleh penyanyi era 80-an soal hak cipta. Karena Intan Permata sudah dipatenkan satu paket bersama dolar Amerika dan sepatu dari kulit rusa. Eh, buset.. ketahuan umurnya.

13. Mengapa banyak wanita yang lebih mengidolakan pemain timnas, ternyata karena di sana ada Hansamu yang handsome, dan Manahati yang sedang mencari hatinya yang hilang.

14. Meskipun begitu Zulham Zamrun adalah pemain yang sangat disayang oleh komentator. Terbukti dari lebih seringnya terdengar komentar “ ah sayang sekali, Zulhaaaam..!”

15. Banyaknya pemain Timnas yang menarik dari segi fisik dipastikan akan merepotkan tim seleksi pencarian bintang iklan terbaru sosis.

16. Keluar dari stadion, bus yang membawa timnas sempat terhalang massa supporter. Ada yang menghadang sekadar minta foto bareng pemain, ada yang minta tanda tangan, baju kaos, bahkan ada juga yang menghadang hanya minta klakson telolet.

17. Sebelum bertanding, timnas sempat mendapat dukungan video call dari pemain AS Roma, Raja Nainggolan dan pemain Ajax Amsterdam, Ezra Walian. Dukungan juga secara tersirat datang dari pemain Afrika, Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwembubwem Osas.

18. Pelukan para pemain timnas usai peluit panjang menciptakan euforia yg sangat mengharukan. Sukses sejenak melupakan pembahasan seputar pelukan bukan mahrom.

19. Dari pertandingan lawan Thailand ini pelajaran yg bisa dipetik dan dibawa ke kehidupan adalah “ Jangan pantang menyerah meski gagal di awal, pokoknya tembak saja terus!”. Sementara dalam pertandingan melawan Vietnam sebelumnya pelajarannya adalah “ Jangan menyerah selama dia belum menikah, toh penalti saja masih bisa dibatalkan apalagi cuma tunangan”.

20. Ini hanya hiburan, dimohon tidak menanggapi dengan baperan. Feel free to share, asal sumber dicantumkan. (ar)

Share :