Ilmuwan Klaim Temukan Benua Baru yang Kedelapan

Share :

ragamlampung.com — Sekelompok ilmuwan menemukan benua baru di muka bumi ini, terltak di barat daya Samudera Pasifik. Sebelah timur Benua Australia, atau jauh di sebelah tenggara Indonesia.

Benua yang dinamakan Zealandia itu diperkirakan luasnya mencapai 5 juta kilometer persegi, yang berarti lebih besar dari negara India atau separuh benua Eropa.

Dengan penemuan itu berarti benua di bumi ini tidak lagi tujuh seperti yang sering diajarkan di sekolah atau buku pelajaran. Yakni Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika, Eropa, dan Australia.

“Saya harap Zealandia mulai saat ini muncul di peta dunia sebagai benua,” kata Nick Mortimer, geolog dari GNS Science, dikutip dari Live Science, Selasa (21/2/2017).

Mortimer mengatakan, ilmuwan selama puluhan tahun mengadakan studi baru untuk menyatukan bukti-bukti benua di bawah laut, di sekitar New Zealand.

Bukti pertama didapat adalah melihat dasar samudera di sekitar wilayah yang biasa disebut orang Indonesia dengan nama Selandia Baru itu.

Menurut Mortimer, landas kontinental Zealandia terletak pada kedalaman 1.000 meter di bawah permukan laut, sementara kerak benua terdekat berada pada 3.000 meter di bawah itu.

Zealandia punya rangkaian besar ketinggian, dari kedalaman sub-laut hingga Aoraki atau Gunung Cook dengan ketinggian 3.724 meter di atas permukaan laut.

Bukti ke dua yang mendukung Zealandia sebagai benua datang dari studi ekstensif terhadap bebatuan di dasar lautan. Lebih dari 20 tahun, geolog telah melakukan pelayaran untuk mengeruk bebatuan dari dasar laut.

Tak seperti kerak samudera –yang terdiri dari bebatuan basalt yang terbentuk dari aktivitas geologi baru– kerak sekitar Selandia Baru itu terdiri dari berbagai tipe bebatuan berbeda, termasuk granit, batu kapur dan batu pasir, yang beberapa di antaranya berusia sangat tua.

Dan yang terakhir, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa ada satu jalur sempit kerak samudera di bawah tanah yang memisahkan Benua Australia sampai Zealandia. Jalur ini membuktikan kedua benua itu terpisah.

Menurut Mortimer, Zealandia terbentuk dari pecahnya superbenua Gondwana sekitar 85 juta tahun lalu. Saat itu, lautan mulai muncul di antara Australia dan Selandia Baru.

“Zealandia adalah sesuatu yang tak biasa, sesaat sebelum terlepas dari superbenua Gondwana, ia merenggang,” ujar Mortimer. Perenggangan itu menipiskan kerak benua, membuatnya tenggelam.

Dan meskipun hanya sejumlah kecil dari benua ini berada di atas permukaan laut, pada satu waktu, bagian yang terlihat di atas air bisa lebih kecil lagi. Berdasar lapisan geologi yang diperlihatkan di Selandia Baru, benua ini pernah ‘terendam’ maksimal pada 30 juta tahun silam.

Pergerakan lempeng Australia, kata Mortimer, telah memotong Zealandia menjadi dua bagian. Sementara, temuan baru tak mungkin mengubah peta seismologi atau penilaian bahaya di sekitar Selandia Baru. (ar)

Share :