Peneliti BAT: Rokok Elektrik Tidak Sebabkan Kanker

ilustrasi
Share :

ragamlampung.com — Studi yang dilakukan ilmuwan British American Tobacco (BAT) menemukan bahwa rokok elekrik tidak menyebabkan kanker. Studi yang didanai British American Tobacco yang mengembangkan dan menjual e-cigarette, menemukan bahwa alat tersebut kurang berbahaya daripada asap rokok.

Perusahaan ini memproduksi merek rokok Benson & Hedges, Dunhill, Lucky Strike dan Rothmans. Tapi, situs mereka juga menyatakan bahwa mereka “mencurahkan waktu, dana dan sumber daya yang signifikan” untuk mengembangkan “produk tembakau dan nikotin alternatif”.

Perusahaan ini meluncurkan merek e-cigarette pertama mereka, Vype di Inggris tahun 2013, dan sekarang menjual alternatif elektronik mereka ke seluruh dunia.

Tim ilmuwan perusahaan menggunakan perangkat Vype mereka dalam eksperimen, membandingkan risiko pengembangan kanker dari uap dan asap. Temuan ini muncul saat undang-undang baru untuk membatasi penjualan perangkat mulai berlaku pada 21 Mei nanti.

Damian Breheny, dari British American Tobacco mengatakan, hasil ini menambah bukti bahwa rokok elektrik cenderung lebih aman daripada rokok konvensional. Temuan mereka menunjukkan asap dari rokok tradisional positif untuk aktivitas pencegahan kanker, bahkan pada konsentrasi sangat rendah. Para peneliti menggunakan tes yang disebut tes Bhas 42, untuk membandingkan produk tembakau dan nikotin.

Dilansir dari The Guardian, Selasa (2/5/2017), studi tersebut menemukan uap dari perangkat tersebut tidak mendorong pertumbuhan sel kanker di laboratorium. Percobaan ini dirancang untuk meneliti potensi karsinogenik bahan kimia, dengan mencari perubahan pada garis sel yang khas perkembangan tumor.

Hasil menunjukkan asap rokok positif untuk aktivitas pencegahan kanker pada konsentrasi serendah enam mikrogram per mililiter. Sementara itu, uap rokok elektrik uji ternyata tidak memiliki aktivitas pencegahan kanker hingga konsentrasi 120 mikrogram per mililiter.

Temuan terbaru menambah bukti ilmiah seputar manfaat kesehatan dan bahaya perangkat elektronik. Studi sebelumnya oleh British American Tobacco telah menemukan bahwa Vype e-pen berisi 95 persen lebih sedikit obat toksik daripada asap rokok.

Profesor Peter Hajek, Direktur Unit Penelitian Ketergantungan Tembakau Queen Mary University di London mengatakan, penelitian ini berasal dari industri rokok dan akan bagus jika mendapatkan hasil yang direplikasi oleh peneliti independen. (ar)

Share :