Kapolresta Bandarlampung Dilaporkan ke Bareskrim

kapolres bandarlampung saat patroli sepeda pagi di ruas jalan kota bandarlampung, senin (5/12/2016)
Share :

ragamlampung.com — Orangtua dari lima remaja di Kabupaten Lampung Timur melapor ke Propam dan Bareskrim Polri, di Jakarta, Rabu (3/5/2017). Mereka melaporkan dugaan penembakan brutal aparat Polresta Bandarlampung terhadap anaknya hingga tewas karena disangka begal. Lima remaja dan masih sekolah di SMA ditembak pada awal April 2017.

Para orangtua itu meminta Polri mengusut penembakan brutal dan pelakunya dihukum. Juga menuntut Kapolresta dan Kasatreskrim Bandarlampung dicopot.

”Orangtua kelima korban melaporkan ke Propam dan Bareskrim Mabes Polri. Jadi, aparat Polresta Bandarlampung, khususnya Tim Tekab 308 Polresta yang melakukan penembakan, dilaporkan dengan tuduhan melanggar etika serta tindak pidana pembunuhan,” kata Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada Suara.com, Rabu (3/5/2017).

Setelah ditembak, tim Tekab 308 Polresta foto berpose dengan jenazah kelima pelajar yang diklaim sebagai begal tersebut. Kejadian ini juga mendapat kecaman hingga Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkunjung ke Polresta Bandarlampung.

Para pelajar itu terdiri Saparudin bin Dalom Daro Sumo Ahmad; Herman Effendi bin Dalom Rayo Mansur; Indra Saputra bin Minak Rajo Ngunang Dul Muin; Yogi Yudistira bin Minak Gaduh Husin; dan Riko Adit Nurliya bin Tuan Migo Ibron.

Isnur mengatakan, remaja itu dituduh membegal, residivis, dan daftar pencarian orang (DPO). Padahal, mereka masih pelajar, tidak melakukan kejahatan, dan belum pernah mendapat panggilan sebagai saksi atau tersangka. “Mereka juga belum diumumkan sebagai DPO. Jadi, tak ada alasan untuk dibunuh,” katanya.

Remaja bernama Saparudin mendapat tujuh luka tembak di dada, bokong, lengan kanan dan kiri. Herman Effendi mendapat sembilan luka tembak di dada, lengan, perut. Jari kelingking Herman juga hampir putus dan kepalanya lebam.

Indra Saputra mendapat enam luka tembak, yakni empat di dada, satu di paha kiri, satu di paha kanan, serta bawah ketiak kanan. Yogi Yudistira ditembak di mata kiri dan satu tembakan di paha kiri. Yogi juga mengalami patah leher dan patah kaki kiri. Riko Adit mengalami tiga luka tembak, yakni di dada, dekat kelamin, dan leher patah. (ar)

Share :