Islamophobia Makin Mengkhawatirkan di Inggris

ilustrasi
Share :

ragamlampung.com — Kebencian dan rasisme terhadap Muslim (Islamofobia), meningkat hampir 100 persen di Inggris sejak bulan Juni dan Juli 2016 atau setelah negara itu keluar dari Uni Eropa (UE). Hal itu terlihat salah satunya kasus terakhir penyerangan di Masjid Masjid Finsbury Park, London, awal pekan ini.

Pemimpin Masjid Finsbury Park Toufiq Kacimi, jamaah masjid itu dievakuasi delapan bulan lalu karena mendapat sebuah paket berisi bubuk putih tiba, di saat itu ancaman sering terjadi melalui postingan video yang menghina.

“Tidak ada yang ditangkap atau dikenai tuduhan karena polisi tidak dapat menemukan siapa yang melakukannya. Kejahatan kebencian terhadap kami meningkat secara dramatis sejak Referendum Uni Eropa,” katanya, seperti dilansir dari Times of India, Selasa (20/6/2017).

Sebelas Muslim terluka dan satu orang meninggal di masjid itu setelah salat pada Minggu malam lalu. Seorang pria dengan sengaja mengemudikan van dan menabrak jamaah itu.

Masjid ini sebelumnya didatangi ribuan jamaah dari 30 negara termasuk India, Pakistan, dan Bangladesh, namun hanya beberapa ratus orang yang datang untuk salat sejak serangan tersebut.

“Masyarakat merasa rentan dan sangat marah bukan hanya karena ini tapi karena banyak hal,” kata Kacimi.

“Mereka merasa terpinggirkan dan terisolasi karena mereka beragama Islam, saudara perempuan kita dengan hijab disiksa dan dipecat. Masalahnya mereka tidak ingin melaporkannya.”

Dewan Muslim Inggris (MCB) menyatakan, insiden itu kemungkinan disebabkan pelaporan media yang mengaitkan masjid dengan Abu Hamza, kata Wakil Sekretaris Jenderal MCB, Omer El-Hamdoon.

“Media menciptakan awan gelap terkait masjid ini, karena mereka selalu mengacu kepada ulama yang sudah diusir, Abu Hamza, meskipun dia sudah terlibat di masjid selama lebih dua belas tahun. Awan tersebut yang ada di pikiran banyak orang yang cenderung mendukung kekerasan, mengaitkan masjid dengan kekerasan dan kebencian,” kata Omer El-Hamdoon.

Juru bicara Wali Jota London Sadiq Khan mengatakan, setelah terjadi lonjakan insiden kejahatan rasial dan insiden Islamofobia yang signifikan, wali kota telah memperingatkan bahwa polisi akan melakukan pendekatan tanpa toleransi terhadap kejahatan ini.

Masjid Finsbury Park merupakan masjid megah dan terpandang di Inggris. Pernah menerima penghargaan Visible Quality Mark karena dinilai membuat anak muda berpaling dari ekstremisme. Masjid ini sempat dikenal sebagai salah satu sumber radikalisme di Inggris di akhir tahun 90-an.

Darren Osborne (48) menabrak jamaah hingga menewaskan satu orang dan melukai 11 lainnya, Senin (19/6) lalu. (ar)

Share :