ragamlampung.com — Para ilmuwan dan teori konspirasi sama-sama telah mengumpulkan tiap skenario selama bertahun-tahun untuk menjelaskan misteri Segitiga Bermuda. Di tempat itu terdapat teori piramida sub-laut hingga awan heksagonal.
Kawasan yang meliputi lautan Florida, Puerto Riko, dan Bermuda, diperkirakan telah menelan ratusan nyawa, puluhan kapal dan pesawat di abad ini. Kini, seorang ilmuwan di Australia mengungkapkan sebuah penjelasan sederhana di balik fenomena itu.
Dr Karl Kruszelnicki dilansir dari News.com.au, Minggu (23/7/2017), mengulangi apa yang banyak ahli, termasuk penjaga pantai AS dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), berdalil soal kawasan itu selama bertahun-tahun.
“Menurut Lloyds dari London dan penjaga pantai AS, jumlah pesawat yang hilang di Segitiga Bermuda (sebenarnya) sama dengan di wilayah manapun di dunia secara persentase,” katanya.
Kruszelnicki menunjuk pada contoh bersejarah – hilangnya lima pembom ASTM Avenger Torpedo dari Penerbangan 19 tahun 1945, diikuti hilangnya pesawat amfibi yang dikirim untuk menemukannya.
Tidak ada bukti reruntuhan atau kru yang pernah ditemukan.
Tapi, meski mengklaim bahwa keadaan misterius mungkin ada di kejadian itu, Kruszelnicki mencatat bahwa transkrip radio dari musibah di malam itu menunjukkan bahwa beberapa pilot junior merekomendasikan terbang ke arah barat. Tapi, pilot Letnan Charles Taylor, malah terbang ke timur.
Dia juga mencatat bahwa pesawat pencari tidak hilang, tapi meledak. “Ada satu orang yang berpengalaman, sisanya tidak berpengalaman,” kata dia dan menyebut pilotnya yang salah. “Cuaca tidak cerah, ada ombak setinggi 15 meter.”
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan di seluruh dunia menawarkan wawasan tentang penghilangan yang diamati di wilayah ini, yang juga dikenal sebagai Devil’s Triangle. Penjaga Pantai AS bahkan menyebutnya sebagai wilayah geografis mitos.
Penjaga Pantai tidak mengenali keberadaan Segitiga Bermuda yang disebut sebagai wilayah geografis dari bahaya spesifik terhadap kapal laut atau pesawat terbang, menurut situs web USCG. (ar)
Leave a Reply