ragamlampung.com — Robot bernama Sophia diberi status kewarganegaraan seperti warga negara di Arab Saudi. Tapi, robot itu memiliki hak lebih banyak daripada wanita di negara tersebut.
Robot Sophia diciptakan perusahaan Hanson Robotics yang berbasis di Hong Kong, dan muncul di sebuah konferensi teknologi di ibukota Arab Saudi , Riyadh.
Dikutip dari Independent, Senin (30/10/2018), robot itu bisa tampil di panggung tanpa dibantu manusia, dengan kepala dan tubuh terbongkar.
Di Timur Tengah berlaku sistem perwalian laki-laki. Artinya, tiap wanita harus memiliki wali laki-laki, suami atau saudara, yang berwewenang membuat serangkaian keputusan penting atas namanya.
Wanita diminta menerima persetujuan wali untuk menikah, mengajukan paspor, bepergian ke luar negeri, dan belajar di luar negeri dari beasiswa pemerintah.
Sophia muncul dari pertemuan Inisiatif Investasi Masa Depan untuk mendorong investasi di Saudi. Saat tampil di acara itu, robot Sophia berkata, “Saya sangat tersanjung dan bangga akan perbedaan unik ini. Ini sejarah robot pertama di dunia yang bisa dikenali dengan kewarganegaraan.” (ar)
Leave a Reply