ragamlampung.com – Tim sukses (Timses) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) woles alias selow.
Hal ini disampaikan timses Prabowo menanggapi ketika Capres Jokowi memperlihatkan sisi ofensifnya saat kampanye di Surabaya dan Semarang pada Sabtu (2/2) kemarin.
Di akhir pekan ini, Jokowi dengan lugas melakukan klarifikasi serangan yang kerap menimpa pemerintahannya. Beberapa pernyataan Prabowo yang menjadi kontroversi, mulai dari prediksi Indonesia bubar, Indonesia dikhawatirkan seperti Haiti, hingga hoax Ratna Sarumpaet dijawab Jokowi dengan nada ofensif.
Saat di Semarang, Jokowi menyinggung soal ada yang bilang Indonesia akan bubar dan punah. Dia meminta bila ada yang berbicara soal Indonesia bubar dan punah, jangan ajak-ajak rakyat Indonesia.
“Masa ada yang bilang Indonesia bubar dan Indonesia punah? Ya bubar sendiri saja, punah sendiri saja. Tapi jangan ajak-ajak kita rakyat Indonesia,” kata Jokowi.
Sementara itu, di Surabaya Jokowi mengungkapkan kekesalannya terhadap hoax yang kerap menyerangnya. Serangan hoax yang muncul, kata Jokowi seperti upaya adu domba ala asing. Jokowi lalu menyebut upaya itu dilakukan oleh tim sukses, meski tak mengungkap gamblang timses yang dimaksud. Jokowi menyebut timses tersebut menyiapkan propaganda ala Rusia.
“Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual,” ucap Jokowi di Surabaya.
Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno buka suara soal serangan bertubi-tubi Jokowi ke Prabowo itu. Tim Prabowo meminta Jokowi tetap tenang
“Woles aja Pak Jokowi, kami hadapi semuanya dengan senyuman kok, nggak pakai menuduh-nuduh,” ujar jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat dihubungi, Minggu (3/2/2019).
Dahnil kemudian menjelaskan bahwa Prabowo tak berkampanye menggunakan gaya Rusia. Kampanye yang dipakai capres nomor urut 02, kata Dahnil yakni ala Bojongkoneng, Bogor dengan banyak membaca, serta menyimak aspirasi rakyat.
“Pak Prabowo kampanye nggak pake ala-ala Rusia-rusian, cuma ala-ala Kampung Bojongkoneng, dengan sedikit menari ala-ala Gatot Koco dan banyak-banyak baca dan menyimak rakyat dilapangan,” kata Dahnil.
“Sehingga kampanye Pak Prabowo selalu dilengkapi dengan penjabaran masalah hasil menyimak dan berpikir bersama rakyat, yang kemudian kami menawarkan solusi terhadap masalah-masalah kebangsaan tersebut, jadi untuk menyelesaikan masalah kebangsaan ya harus paham masalah,” lanjut dia.(kur)
Leave a Reply