ragamlampung.com – Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyentil capres yang suka nonton bokep (film porno).
Hal ini disampaikannya saat hadir dalam pelantikan dan deklarasi Relawan Prabowo Mania 08 Jawa Timur di Surabaya.
“Ada calon yang dianggap akan menghentikan atau tidak melanjutkan program Pak Jokowi. Yang satu lagi lawannya ya itu yang saya sebut ya nonton bokep. Saya terus terang nggak tahu apa itu bokep, mungkin itu istilah lama. Tapi ternyata saya lihat di kamus Google ternyata ada bokep itu apa,” jelasnya.
“Yang satu lagi kandidatnya suka bokep, sampai sekarang tidak menyesal dan (belum) menarik pernyataannya ya sampai sekarang. Kesimpulan kita itu di dalam video dia suka bokep. Ya oke. Tergantung siapa yang mau milih,” sambungnya dilansir di detik.com.
Menariknya, dalam kesempatan tersebut, Hashim menyinggung tiga hal penting yang dimiliki Prabowo Subianto dibanding dua capres yang saat ini beredar di publik.
“Karakter Prabowo jelas beda dibanding keduanya,” sebutnya.
Hashim lantas menyebut Prabowo Subianto sosok yang pro olahraga. Di antaranya menjadi Ketum Persatuan Pencak Silat Indonesia hingga cinta sepakbola.
“Kedua, Prabowo jelas probola, pro-olahraga. Pencak silat juara umum di SEA Games dan, mohon maaf, itu semua uang pribadi Prabowo hampir 20 tahun ya, itu bukan APBN,” katanya.
“Terus olahraga bola. Yang satu lagi lawan Prabowo pesaingnya antibola Indonesia, antibola nasional. Terus terang saja banyak penggemar bola, termasuk saya dan kawan-kawan, kecewa. Kapan lagi anak-anak dan cucu saya yang suka nonton bola, kapan lagi Indonesia tuan rumah dan untuk alasan tertentu yang tidak masuk akal, lawannya Prabowo ikut menggagalkan piala dunia,” lanjut Hashim yang kemudian ditimpali oleh Presiden Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer, “Merusak masa depan sepakbola,”.
Selain dua hal itu, Hashim juga menyebut Prabowo bukan petugas partai, melainkan petugas rakyat Indonesia.
“Ini penting, yang satu petugas partai, sudah jelas dia menerima amanat petugas partai. Prabowo adalah pelayan rakyat, petugas rakyat, pengabdi. Saya kira bangsa Indonesia ada pilihan, mau petugas partai atau petugas rakyat. Mau yang mendukung sepakbola atau tidak,” tandasnya. (askur)
Leave a Reply