ragamlampung.com – Parosil Mabsus meminta maaf atas ucapannya dalam Pendidikan Dasar kader Nahdlatul Ulama (NU) di MTS AL-Hikmah, Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat, Minggu (6/8).
Mantan Bupati Lampung Barat menjelaskan, sebagai muhtasyar NU, dirinya diundang untuk memberikan materi tentang kebangsaan. Ia tak menyangka ucapannya di acara internal tersebut dipotong dan menjadi sorotan.
“Kalau ada teman-teman organisasi atau partai politik yang merasa terganggu dan tersinggung atas ucapan pak cik, atau marah, saya minta maaf, saya manusia biasa,” kata Parosil, Kamis (10/8).
Parosil mengatakan, dirinya tidak bermaksud menyinggung organisasi atau partai politik tertentu. Bagi yang mengikuti materinya sejak awal, dia menyampaikan materi mengenai kebangsaan dan bagaimana kader-kader NU membangun negara.
“Saya sampaikan jangan mau terpecah belah, saya bilang kepada kader-kader untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” jelas Ketua DPC PDIP Lampung Barat itu.
Ia menduga, ada pihak-pihak yang tidak menyukainya secara personal sehingga menyebarkan video yang seharusnya menjadi konsumsi internal.
Diketahui, pada potongan video yang tersebar dikalangan media, Kamis (10/8), Parosil menyebutkan banyak kader NU yang berada di partai politik.
“Mungkin ada di kuning, mungkin ada di hijau, yang penting Jangan masuk yang dua, kalau yang dua ini beda mungkin pemahamannya. Yang pertama, Partai Amanat Nasional (PAN) karena itu organisasinya Muhammadiyah, dan yang Kedua PKS. Kalau yang lainnya Monggo-monggo maon. Jangan ditanya lagi,” kata dia.
“Kalau partai lain yang mana Pak Parosil? Ada juga Perindo, karena ada Tengku Bajang mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang,” sambung Parosil.
Kader PDIP Lampung itu melanjutkan, NU ini berada di mana-mana. Inilah cara kita berbuat, karena kalau di satu tempat susah juga menyatukan orang banyak.
Pernyataan tersebut membuat kecewa para kader PAN dan PKS kecewa. Pernyataan Parosil dikhawatirkan membuat adu domba di masyarakat. (net)
Leave a Reply