ragamlampung.co — Ia membawa truknya ke jalan pengendara sepeda dan pejalan kaki di New York, Amerika Serikat, Selasa (31/10/2017). Kemudian menabrak tiap orang yang melintas di jalan itu. Delapan orang tewas dalam tindakan teror mematikan pertama di kota tersebut sejak serangan 11 September 2001.
Petugas mengidentifikasi sopir truk berusia 29 tahun sebagai Sayfullo Saipov, membawa truk sepanjang jalur sepeda dengan kecepatan di atas 100 km/jam sebelum menabrakan truknya ke bus sekolah.
Saipov memiliki lisensi Florida dan tinggal di Tampa, adalah ayah dari lima anak dan memiliki alamat di New Jersey. Dia datang ke Amerika Serikat dari Uzbekistan tahun 2010.
Situasi itu menyebabkan kengerian para saksi mata yang berada di lokasi kejadian. “Dia (tersangka) berlarian di sekitar Chambers (Street) dan seseorang mulai mengejarnya. Semua orang mulai berlari,” kata seorang siswa Sekolah Menengah Stuyvesant yang berusia 14 tahun, dilansir dari New York Post, Rabu (1/11/2017).
“Truk mulai menabrak orang-orang. Saya dengar suara benturan, suara tabrakan dari sepeda-sepeda. Orang-orang terduduk sambil menangis. Saya lihat dua genangan darah,” kata saksi mata lainnya, Nelson Arroyo (58).
Saipov baru berhenti setelah truk yang dikemudikannya menabrak sebuah bus sekolah di Chambers Street, hingga melukai dua anak-anak dan dua warga dewasa yang ada di dalamnya. Saipov kemudian keluar dari truk dengan membawa dua senjata api, yang ternyata pistol paintball.
Seorang pria, yang ternyata polisi mengejar Saipov dan melepas lima tembakan hingga Saipov tergeletak. (ar)
Leave a Reply