ragamlampung.com — Waktu 24 jam selama sehari di Bumi ini mungkin sudah berlaku sejak jutaan tahun lampau. Namun, diperkirakan suatu hari nanti manusia dan semua isi di muka Bumi tidak lagi memiliki waktu seharinya seperti itu.
Para peneliti Durham University dan the UK’s Nautical Almanac Office mengeluarkan hasil penelitiannya mengenai gerhana dan peristiwa di langit lainnya. Gerakan Bumi sejak 200 juta tahun memperlihatkan orbit Bumi yang masuk pada mode lambat.
Namun, karena penelitian tersebut termasuk kuno, beberapa peneliti sudah tidak menjadikannya tambahan data. Tapi semenjak 27 abad yang lalu, beberapa peneliti mulai kembali melirik gerakan orbit Bumi yang mulai melambat ini.
Tambahan lagi, gerakan Bumi bertambah dua milidetik perabad. Jika terus seperti ini, di masa depan, dalam satu hari kemungkinan akan bertambah satu jam lebih lama. Atau dalam satu hari menjadi 25 jam.
Leslie Morrison, salah satu peniliti dan juga penulis laporan penelitian mengatakan proses orbit Bumi sangat lambat. Penyebabnya karena ada kekuatan geofisika yang beroperasi pada rotasi bumi. Kekuatan inilah yang membuat gerakan Bumi selama satu hari tidak selalu konstan dan memakan waktu lebih panjang.
Agar tidak membuat masyarakat khawatir, peneliti pun mengadakan survei dengan menanyakan, “Apa yang akan saya lakukan jika waktu bertambah 1 jam?” Hampir semua responden menjawab tidur atau beristirahat. (intisari/ar)