Lampung Barat: The Origin of Lampung

Share :

danau-ranau-lampung-barat

ragamlampung.com — Alam yang masih terhampar hijau, cuaca pegunungan bersuhu paling tinggi 18 derajat celcius, belum lagi percikan air dari sumber awal kemudian membesar mengalir hingga ke Samudera Hindia, kian mengukuhkan relief eksotisme kabupaten ini.

Rimba belantara yang sedikit terjaga, tapi kian hari tergerus kepentingan manusia masih ada di tempat ini. Dari luas 4.950 Km persegi, terdiri 14 kecamatan, 57 persen luas wilayahnya masih berupa kawasan hutan lindung. Sisanya lahan permukiman, termasuk perkebunan dan pertanian.

“The Origin of Lampung“ mungkin ada di Lampung Barat tempatnya, karena di sini bisa melihat kemegahan alam dan kekayaan budaya masyarakatnya. Dua aspek itu juga sampai kini bertahan hidup, bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Warga Lampung Barat kerap mengadakan ritual adat saat menyambut kedatangan tamu agung. Budaya adat digunakan saat resepsi pernikahan, dan pengangkatan raja, seperti Nyambai Agung dan Alam Gemisikh. Saksi sejarah perjalanan daerah itu pun ada di depan mata, dan kian menebalkan keyakinan bahwa daerah ini memang wajah sesungguhnya Lampung.

Untuk membuktikan Lampung sesungguhnya di Lampung Barat, ada baiknya menelusuri objek penting sejarah dan budayanya, antara lain:

1. Makam Patih Gajah Mada

Konon ada sebuah makam yang terletak di Pekon Pugung yang dipercayai masyarakat setempat sebagai makam mahapatih kerajaan Majapahit yaitu Gajah Mada. Cerita yang hidup di masyarakat, kapal yang ditumpangi Gajah Mada beserta awak kapalnya tenggelam di kawasan perairan Pekon Pugung. Setelah selamat dan tiba di Pugung, sang mahapatih jatuh sakit kemudian meninggal dunia dan dikebumikan di Pekon Pugung tersebut.

2. Situs Purbakala Purawiwitan

Sebuah peninggalan kuno prasejarah yang terletak di Pekon Purawiwitan. Tempat ini berupa susunan komplek batu menhir yang tersusun rapi yang diduga digunakan para nenek moyang sebagai tempat pertemuan dan pemujaan pada zaman purbakala.

Selain situs prasejarah tadi adapula situs prasejarah Batu Jagur, situs prasejarah Batu Brak, dan situs Batu Temang Purajaya.

3. Desa Wisata Hujung

Tempat ini termasuk sudah dimodifikasi untuk dijadikan tempat wisata dengan nuansa keindahan alam pedesaan. Pengelola menyediakan fsilitas rumah adat dengan ciri khas Lampung Barat, di desa ini tamu dapat merasakan keindahan menikmati kehidupan desa.

Tamu jika ingin merasakan sebenarnya kehidupan desa dipersilakan ikut bercocok tanam di sawah, atau mencuci pakaian dan mandi di sungai.

4. Rumah Tradisional Kenali

Terletak di Desa Sukadana Kenali. Rumah ini merupakan rumah tradisional ciri khas Lampung Barat yang berstatus cagar budaya. Tamu atau wisatawan dijamin puas jika mengunjunginya karena sampai saat ini kondisinya terjaga asli.

5. Pesta Budaya

Pad saat tertentu pemerintah daerah setempat atau masyarakat menggelar Pesta Sakura dan Festival Teluk Stabas. Pesta Sakura adalah acara yang diadakan tiap Idul Fitri.

Fesival Teluk Stabas dilaksanakan setahun sekali pada bulan Juli, agendanya atraksi damar, bola voli pantai, kebut Gunung Pesagi, pacu kambing, muayak, lomba tari kreasi, lomba lagu daerah, lomba muli-mekhanai, arung jeram, jelajah alam, kebut wisata Liwa, dan layang-layang. (ar)

Share :