Warga Bandarlampung Babak Belur Dihajar Preman Pelabuhan

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com –Muhammad Andi Syapei (40), warga Kota Bandarlampung, jadi korban pengeroyokan dan perampokan empat orang preman di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara, Jumat (26/8/2016). Uang korban sebanyak Rp 500 ribu, satu unit handphone, dan dokumen penting lainnya hilang digasak para preman.

Ia kemudian ditolong Sugeng Wibisono, warga Bogor, yang menemukannya di Terminal Rambutan, Jakarta Timur. Kemudian korban dibawa berobat ke Klinik dr Ridwan, di Kampung Pulekan, Kecamatan Ciampea, Bogor.

Saat ditemukan, lukanya sangat parah. kepala, pelipis mata. dan bagian dadanya bengkak karena dihajar preman. “Kebetulan saya bekerja di klinik ini, maka saya bawa ke sini untuk mendapatkan perawatan medis,” kata ujar Sugeng, Sabtu (27/8/2016).

Andi mengaku punya kerabat di Cileungsi, Kabupaten Bogor, tapi ia tidak tahu alamat persisnya, sehingga Sugeng memutuskan untuk mengajaknya pulang.

Andi mengatakan, sebelum kejadian, ia naik angkutan kota tapi berhenti di tengah jalan. Karena sudah malam, ia naik ojek. Ojek itu membawanya masuk dalam gang, di sana sudah ada tiga orang preman.

“Di situ saya dihajar, dada diinjak-injak dan bagian kepala dipukul serta dihantam benda keras sehingga bengkak parah. Mata saya susah melihat, dada sakit apalagi kalau habis bangun tidur. Saya pingsan. Sepertinya mereka memang sekongkol sama ojeknya,” ujarnya.

Esok harinya, Andi melaporkan peristiwa itu ke KSKP Tanjung Priok Polres Jakarta Utara. Dia mendapat surat kehilangan dan surat izin perjalan karena ingin mengunjungi keluarganya di Cileungsi, Bogor.

“Saya dibekali uang Rp 100 ribu dan dapat surat jalan, gratis numpang bus Dishub. Saya mau ke Cileungsi lewat Terminal Rambutan, mau ke tempat keluarga saya, bibi saya ada di sana. Di Terminal Rambutan saya ketemu Pak Sugeng ini,” ujarnya. (ar)

Share :