Menag Buka Konferensi Studi Islam Internasional di IAIN Raden Intan

Share :

iain-raden-intan-lampung
ragamlampung.com — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan membuka Konferensi Studi Islam Internasional (Annual International Conference Islamic Studies-AICIS) 2016 di Institut Agama Islam Raden Intan Lampung.

Kepastian kehadiran Menag membuka AICIS disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Mastuki, Selasa (1/11/2016). Pembukaan even tahunan yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kemenag ini dilakukan Selasa (1/11/2016) malam.

Mastuki menambahkan, AICIS 2016 mengangkat tema The Contribution Of Indonesian Islam To The World Civilization. Kegiatan ini diikuti lebih dari 56 rektor dari PTKI dari seluruh dunia. Sejumlah tokoh pengkaji Islam dunia dijadwalkan hadir dalam AICIS kali ini.

Para tokoh yang akan menjadi narasumber antara lain: Prof. James Arvanitakis (UWS), Josephine Ratna, M.Psych, Ph.D (Indonesia-Australia Technology Network of Universities/ATN), Prof. Moncef Ben Abdel Jalil (University De Saosa, Tunisia), Prof. Dr. Sumanto Al-Qurtubi (King Fahd University of Petroleum and Minerals, Saudi Arabia), Dr. Annabel Teh Gallop (British Library), dan Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud (ISTAC Malaysia).

Dilansir dari laman Kemenag, berikut sejumlah agenda AICIS 2016 yang sudah disiapkan:

1. Forum Rektor.
Forum yang dihadiri para pimpinan PTKIN ini akan membahas tentang memperkuat manajemen PTKIN menuju World Class University yang sudah menjadi keniscayaan di era globalisasi seperti sekarang ini. Forum yang difasilitasi oleh Diktis ini akan menghadirkan narasumber Prof. James Arvanitakis dari Universitas of Western Sydney dan Josephine Ratna, manager country Indonesia Australia Technology Network of Universities.

Forum Rektor akan berlangsung hari ini, Selasa (1/11), pukul 15.00 WIB-17.30 WIB di Meeting Room Hotel Novotel.

2. Keynote: The Contribution of Indonesian Islam to The world civilization.
Banyak peneliti membuktikan bahwa Islam Indonesia memiliki karakter unik dibandingkan wilayah lainnya, karena tampak lebih moderat, damai, dan toleran. Muslim Indonesia dianggap berhasil mempertemukan secara damai antara Islam dan modernitas, Islam dan demokrasi, Islam dan hak asasi manusia serta Islam dan multikulturalisme. Islam Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap kebudayaan nasional dan regional bahkan dunia global.

Acara yang akan berlangsung di Gedung GSG IAIN Raden Intan Lampung pada Rabu (2/11), pukul 08.00 WIB-09.30 WIB ini akan menghadirkan dua keynote speaker. Keduanya akan berbicara mengenai hal ini terutama untuk melihat perspektif mereka terhadap Islam Indonesia dan peran apa yang harus dibangun dalam memberikan kontribusi bagi peradaban dunia.

Mereka adalah Prof. Dr Moncef Ben Abdel Jalel dari Tunisia (guru besar pemikiran Islam klasik di Universitas Sousse, Tunisia) dan Prof. Dr. Sumanto Al-Qurtubi (putra Indonesia yang kini menjadi assistant profesor of anthropology di King Fahd University of Petroleum and Minerals di Saudi Arabia)

3. Plenary Session 1: Indonesian Islamic Heritage in The Contemporary Era.
Berbagai kekayaan nilai-nilai dan tradisi yang berkembang dalam sejarah panjang masyarakat muslim Indonesia harus dipromosikan kepada masyarakat internasional sehingga lebih menambah pemahaman dan apresiasi mereka terhadap keluasan dan kedalaman tradisi masyarakat muslim Indonesia. Sesi ini akan membahas warisan Islam Indonesia di tengah modernitas dan relevansinya bagi dunia modern.

Beberapa ahli diundang untuk memberikan perspektifnya pada sesi yang akan berlangsung hari Rabu (2/11) pukul 10.00 WIB-12.00 WIB di Gedung GSG IAIN Raden Intan Lampung ini. Mereka adalah Dr. Annabel Teh Gallop (British Library), Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud (ISTAC Malaysia), Prof. Ahmad Sewang (UIN Alauddin Makassar), Prof. Syaripudin Basyar, MA (IAIN Raden Intan Lampung), dan Dr. Zaenuddin (IAIN Pontianak).

4. Interaktive Talk Show: Current Chalengges Of Indonesian And Malay Islam In The Modern World.
Arus zaman menjadikan tradisi yang selama ini memperkuat solidaritas sosial antar kaum muslimin lambat laun mulai pudar. Modernitas memaksa nilai-nilai tradisi mulai luntur dalam gelombang zaman. Modernitas mendorong manusia terjebak sifat pragmatis, hedonistis, sekularistis dalam seluruh aspek kehidupan.

Tantangan sosial semacam itu akan menjadi isu yang dibahas dalam Talkshow ini terutama terkait Islam Indonesia dan Malaysia. Sessi Rabu (2/11) pukul 13.00 WIB-15.00 WIB di Gedung GSG IAIN Raden Intan Lampung ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu: Prof. Tomas Lindgren (Umea University, Sweden), Dr. Kevin W. Fogg (Oxford University), Habiburrahman el-Shirozi (Indonesian Novelist/Humanist), Dr. Muhammad Hadi bin Muhammad Melayong (Brunei Darussalam), dan Pengiran Mahani binti Pengiran Haji Ahmad (Brunei Darusalam).

5. Forum Direktur Program Pascasarjana.
Forum ini akan membahas tentang isu-isu mutakhir tentang pengelolaan program pascasarjana di luar negeri dan membahas beberapa permasalahan pengelolaan pasca sarjana di masing-masing PTKIN.

Dua ahli diundang untuk berbicara pada forum yang diselenggarakan Rabu (2/11) pukul 13.00 WIB-15.00 WIB di Ruang Sidang Senat, Rektorat Lt. 3 tersebut. Mereka adalah Prof. Bhajan Grewal dari Victoria University dan Dr. David Carter dari University of Canberra.

6. Plenary Session 2: Perspectives On Islamic Thought In Education, Economy, Humanity And Science.
Islam Indonesia adalah contoh nyata bagaimana Islam diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari ekonomi, sosial, dan pendidikan, dan lainnya. Sejarah peradaban Islam mencatat berbagai temuan ilmiah sarjana Muslim telah menghiasi peradaban dunia.

Sesi yang berlangsung pada hari Kamis (3/11) pukul 08.00 WIB-09.45 WIB di Gedung GSG IAIN Raden Intan Lampung ini akan membahas beberapa perspektif tentang pemikiran Islam dalam berbagai bidang. Sejumlah ahli hadir, yaitu: Prof. Krishna Sen (University of Western Australia), Dr. Minako Sakai (University of New South Wales, Australia), Prof. Joni Hermana (Institut Teknologi Surabaya), Prof. Abdullah Idi (UIN Raden Fatah Palembang), dan Fahmi Zarkasyi, Ph. D (UNISDA Gontor).

7. Plenary Session 3: Perspectives On The Dynamics Of Contemporary Islamic World.
Sessi ini akan membahas dinamika dunia Islam saat ini yang sebagian masih diwarnai dengan perpecahan dan radikalisme. Sejumlah ahli hadir untuk membahas hal ini pada sessi Kamis (3/11) pukul 10.15 WIB-12.00 WIB di Gedung GSG IAIN Raden Intan Lampung. Mereka adalah Prof. Dr. Ayzumardi Azra, MA (UIN Syarif Hidayatullah), Prof. Magdy Behman (Estern Mennonite University, USA), Prof. Sulthan Syahril, MA (IAIN Raden Intan Lampung), Prof. Akh. Muzakki (UIN Sunan Ampel Surabaya), dan M. Nur Ikhwan, Ph. D (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

8. Diskusi Panel: Islam, Creative Economy, And Social Activism.
Ekonomi kreatif akan memegang peranan penting dalam ekonomi global sekarang dan mendatang. Pada saat yang sama, seluruh sektor perdagangan dan bisnis sekarang tidak bisa dilepaskan dari faktor teknologi. Lantas, Bagaimana Islam bersanding dengan modernitas?

Diskusi tentang hal ini akan dibahas secara mendalam oleh beberapa narasumber baik dalam maupun luar negeri, sebagai upaya untuk mempertemukan Islam dengan peradaban modern. Berlangsung pada Kamis (3/11) pukul 13.00 WIB-15.00 WIB di Ruang Sidang Senat, Rektorat Lt. 3, akan menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu: Dr. Minako Sakai (University of New South Wales, Australia), Dr Falikul Isbah, MA (UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta), Dr. Najib Kailani, MA (UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta), Dr. Hilman Latif, MA (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Dr. Bambang Budiwiranto, MA (IAIN Raden Intan Lampung), M. Zaenal Anwar, M.Si (IAIN Surakarta).

Selain itu, pada ajang AICIS 2016 ini, juga digelar sessi diskusi buku dan city tour. (ar)

Share :