Sudah Meninggal, Kemaluan Seorang Pria Tegang Terus

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Memang tidak masuk akal ketika alat vital seorang mayat pria tak turun. Tapi, kisah ini nyata terjadi, seperti dituturkan seorang ustaz dalam sebuah ceramahnya baru-baru ini.

Ustaz itu menuturkna, di sebuah desa ada mayat seorang pria yang mati mendadak dengan kemaluan tak turun. Pria ini, selama hidupnya disebut doyan perempuan meskipun sudah memiliki 4 istri. Di balik kebiasaan itu, si pria ternyata juga memiliki beberapa ilmu sihir untuk memperkuat energi batin.

Allah menunjukkan kekuasaan-Nya, menghukum si mayat dengan kemaluan tak turun sebagai teguran kepada manusia yang melihat.

Kejadian ini terungkap sewaktu keluarga memandikan mayat sampai mengkafani dan membaca Yasin. Alat vital si mayat masih tidak turun juga.

Dalam ilmu hitam, kemampuan ereksi terus menerus ini memang ada dan dinamakan dengan ‘Tongkat Kafan’. Bila si pengamal ilmu mati, alat vitalnya akan tegang sehingga si istri harus jimak dengan mayat suami sampai klimaks baru kemaluan akan turun.

Konon, orang yang mengamalkan ilmu ini memiliki kemampuan luar biasa. Selain memiliki kemampuan berhubungan badan, kemaluan juga tidak merasa sakit bila dipukul dengan benda apapun.

Jadi, jika mengenali siapa pun yang memakai ilmu ini, usahakan jangan dijadikan teman atau diajak bertandang ke rumah. Ini berbahaya untuk anggota keluarga perempuan.

Jika dilihat dari sudut pandang medis, kemaluan mayat pria yang tak bisa turun itu dikarenakan mengalami death erection. Fenomena ini terjadi jika orang itu meninggal karena gantung diri.

Saat meninggal dalam kondisi seperti itu, jantung akan berhenti berfungsi dan darah akan turun ke bagian bawah tubuh karena tarikan gravitasi. Darah kemudian memasuki saluran darah ala vital hingga menyebabkan ereksi.

Death erection juga dapat terjadi dengan sebab yang lain seperti tercekik (asphyxiation), kematian mendadak, atau keracunan.

Seperti yang pernah terjadi di luar negeri, seorang mayat pria ditemukan di apartemennya dengan kondisi mayat duduk dan kemaluannya tegang.

Konon, dalam posisi mati seperti ini darah akan mengalir ke titik terendah setelah jantung berhenti dan menyebabkan edema atau bengkak.

Jika seorang meninggal dalam posisi tegak lurus seperti gantung diri, darah yang tidak bisa lagi bergerak ke bawah karena kaki sudah penuh menyebabkan alat vital yang terdiri dari jaringan ereksi, diisi dengan darah dan berkembang. Itulah yang kemudian disebut dengan death erection. (ar)

Share :