Demo dalam Takbir Jihad, Makian, dan Copet

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Dari Stasiun Pasar Senen, melingkar Monas, hingga Masjid Istiqlal takbir berkumandang. Namun diiringi dengan teriakan cercaan dan makian ‎yang ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Rombongan Keluarga Muslim Bogor tengah berkumpul di depan Masjid Istiqlal. Mereka mengaku datang atas dorongan Jihad.

Salah satu dari mereka, Dadang (50) mengaku berangkat dari Bogor jam 05.00 pagi setelah salat Subuh. Dia ikut rombongan bus gelombang kedua.

“Jihad. Ada penistaan, pelecehan agama. Ini panggilan jihad. Bukan masalah Pilkada. Ini memberi pelajaran lah,” kata Dadang, Jumat (4/11/2016).

Dadang menjelaskan bahwa dari Bogor, setelah tengah malam ada kloter I yang berangkat berjumlah 20 bus. Kemudian kloter II termasuk dirinya, beriringan ke Jakarta dengan 30 bus. Selain itu nanti jam 08.00 akan ada rombongan lain. Jumlahnya ada 70 bus secara keseluruhan.

“Terakhir yang belum terbawa akan dijemput FPI Bogor Raya akan dibawa ke Jakarta,” tuturnya.

Stasiun Pasar Senen, Jalan Letjend Suprapto, Kwitang Raya, Tugu Tani massa tengah berjalan bergerombol menuju Masjid Istiqlal. Jalan melingkar Monumen Nasional sudah mulai disterilkan, beberapa saat lagi akan ditutup serupa Car Free Day.

Ada lebih 10 ambulans yang disebar di berbagai titik. Beserta tempat medis darurat. Pedagang kaki lima tersebar. Di depan Stasiun Gambir sudah mulai ada kepadatan. Sebab separuh jalannya dipakai untuk parkiran mobil dan bus.

Ada 4 mobil komando di depan Masjid Istiqlal. Dua di antaranya sedan‎g diisi oleh peserta aksi untuk melakukan orasi.

Sebelumnya di sekitar tempat orasi sempat rusuh. Hal tersebut lantaran didapati ada copet. Namun Laskar FPI dan aparat keamanan sigap membawa seorang copet laki-laki menjauh dari kerumununan massa. Setelah itu orasi dilanjutkan kembali. Mereka menunggu waktu Salat Jumat berjamaah lalu dilanjutkan demonstrasi. (tirto/ar)

Share :