ragamlampung.com — Fasilitas bangunan jamban (WC) di sekolah dasar Kabupaten Mesuji, kondisinya saat ini mulai rusak dan tak bisa digunakan lagi. Bangunan itu pun tidak mengesankan telah menghabiskan anggaran Rp55 juta lebih per unitnya dan baru rampung kurang dari setahun lalu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mesuji tahun 2015 lalu membangun 32 jamban atau total anggaran sebesar Rp1,7 miliar lebih untuk 32 SD yang tersebar di berbagai kecamatan se-Kabupaten Mesuji. Pembangunan melalui swakelola.
Pantauan di lapangan, Kamis (17/11/2016), sala satu bangunan di SDN 1 Simpang Pematang, nyaris semua pintunya tak bisa digunakan lagi karena rusak atau terlepas dari engselnya. Lantai bangunan pun mulai retak, dan sebagian hancur, dan dinding bangunan mulai memudar hingga mengesankan kumuh.
Bagian atap bangunan seluas sekitar panjang lima meter, dan lebar dua meter itu juga yang terbuat dari seng, mulai karatan, dan tidak rata lagi.
Hal sama ditemui di bangunan jamban SDN 1 Budi Aji. Bangunan agak terawat karena di bagian depan dipagar bambu setinggi dua meter. Namun, dari empat pintu jamban, mulai rusak dan di antaranya tak berpintu lagi. Kerusakan makin parah karena bau menyengat dari dalam jamban.
Angga, warga yang tinggal dekat SDN 1 Budi Aji, menyayangkan bangunan yang cepat rusak dan tak dirawat itu. “Begitulah, kurang pemeliharaan makanya cepet rusak,” katanya.
Anggaran sebesar Rp55 juta untuk membangun satu unit jamban itu pun mendapat tanggapan beragam dari warga melalui media sosial Facebook. Erick I.S menulis, “Jambannya di lapisin emas kali yaa…”
“Gak masuk akalll, ….duite hari nyuwek x gene mbahe,” tulis Agus Angga.
“Pasti ada tikus berdasi di blk jamban,” timpal Rumiyati Mazid. (gst)
Leave a Reply