ragamlampung.com — Pemerintah Kabupaten Mesuji akan menggunakan dermaga Sungai Sidang, yang berada di Kecamatan Rawa Jitu Utara, menjadi dermaga transit kapal laut rute Mesuji-Bangka Belitung, dan Mesuji-Jakarta.
Namun, dermaga itu masih perlu ditingkatkan karena terlalu kecil untuk menjadi dermaga pelabuhan.
“Kami sudah koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan untuk tol laut trayek Sunda Kelapa- Mesuji-Bangka Belitung, tahun ini dioperasikan. Peluncurannya masih tunggu pemberitahuan dari pusat,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mesuji Ismail Tajudin, Kamis (19/1/2017).
Dermaga Sungai Sidang belum ditingkatkan menjadi pelabuhan. Karena itu, untuk sementara transit kapal dilakukan di dermaga milik PT. AWS, di Kecamatan Rawa Jitu Timur, Kabupaten Tulangbawang.
“Dermaga Sungai Sidang masih terlalu kecil dan belum ditingkatkan menjadi pelabuhan. Namun, hanya sementara karena dermaga itu milik perusahaan, jadi hanya numpang sampai dermaga Sungai Sidang ditingkatkan,” katanya.
Peningkatan dermaga itu, kata dia, belum dapat dipastikan sebab kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung.
Ismail berharap, dermaga itu segera ditingkatkan sehingga dapat dijadikan lokasi transit penumpang. Dengan demikian, setelah beroperasi berdampak Mesuji sebagai kabupaten terujung Provinsi Lampung lebih hidup.
Dikatakannya, saat ini Mesuji memiliki dua dermaga. Meski masih relatif sederhana, sudah dipersiapkan untuk kurun waktu 20 tahun mendatang.
Dermaga Sungai Sidang memiliki luas 18 hektare dan dapat diperluas lagi hingga 50 ha, berada di pinggir Sungai Mesuji yang memiliki lebar sungai sekitar 1.000 meter dan berjarak 5 km dari muara sungai.
Pelabuhan itiu dipersiapkan untuk mengantisipasi persoalan lalu lintas jalur lintas Sumatera yang makin macet. Kelak, pelabuhan itu mengkaver jalur Jakarta-Sumatera dan Bangka Belitung, dan sebaliknya.
Perjalanan darat yang biasa ditempuh dari Mesuji-Jakarta selama 15 jam, namun melalui tol laut hanya memerlukan waktu 5 jam. (ar)
Leave a Reply