Santri Pondok Pesantren Disuruh Bersihkan Rumah

ilustrasi
Share :

ragamlampung.com — Sebuah yayasan pondok pesantren di Kabupaten Mesuji diduga memperkerjakan santrinya di luar kepentingan pendidikan atau bukan bagian dari pelajaran pondok pesantren. Seorang santrinya mengalami kecelakaan saat mengangkat kayu karet sehingga harus dirawat selama beberapa hari di klinik.

IT (15), santriwati warga Kampung Bujuk Agung, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulangbawang beberapa hari lalu mengalami kecelakan akibat mengangkat kayu karet yang ditebang di pondok pesantren. Ia harus dirawat selama empat hari di salah satu klinik, karena luka di bagian pinggul sebelah kanan dan memar di pundak sebelah kanannya.

Menurut orangtua IT, kemarin (22/4/2017), kejadian yang menimpa anaknya akibat dipekerjakan pengurus pondok. “Ia jatuh karena terlalu capai, dan sempat tidak sadarkan diri saat itu. Saya dikabari teman anak saya dan langsung menjemputnya,” kata dia.

HD, orangtua korban menuturkan, anaknya juga tiap hari disuruh mencabuti rumput, tiap minggu harus membersihkan rumah, bahkan menumbuk padi. Jika menolak, harus membayar denda Rp10 ribu. Saat anaknya sakit, pengurus pondok mendenda sebesar Rp300 ribu karena tidak ikut gotong royong membangun ruang yayasan baru.

Pengurus pondok pesantren tersebut, KH Ahmad Nasrusin ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menimpa seorang santrinya. Namun, ia mengaku dalam perjalanan sehingga belum bisa memberikan keterangan detail masalah itu. (ded)

Share :