ragamlampung.com — Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin tahun 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan karena terbukti melakukan doping yang disponsori negara. Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan keputusan tersebut pada hari Selasa (5/12/2017), setelah mengadakan penyelidikan selama beberapa tahun.
Penyelidikan mencapai titik tertinggi saat Olimpiade Musim Dingin yang diselenggarakan di Sochi, Rusia tahun 2014.
IOC juga melarang Wakil Perdana Menteri Rusia Vitaly Mutko seumur hidup atas keterlibatannya dalam skandal tersebut. Dia adalah menteri olahraga Rusia selama Sochi Games.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan apakah Mutko dapat melanjutkan perannya sebagai ketua panitia penyelenggara Piala Dunia 2018 Rusia. Mutko juga dilarang mengikuti Olimpiade Musim Panas Rio 2016 terlibat dalam laporan McLaren WADA (World Anti-Doping Agency).
“Ini adalah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada integritas Olimpiade dan olahraga,” kata Presiden IOC Thomas Bach dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (6/12/2017).
Kepala Komite Olimpiade Rusia, Alexander Zhukov menuduh IOC itu telah menghukum atlet yang bersih. “Menghukum orang yang tidak bersalah itu tidak adil dan tidak bermoral. Ini benar-benar bertentangan dengan prinsip dasar Olimpiade,” katanya.
Keputusan IOC bukan larangan menyeluruh, tapi masih menawarkan beberapa atlet Rusia sebuah jalan berkompetisi dalam Olimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan meskipun hanya undangan dan tergantung pada program pengujian yang ketat. (ar)
Leave a Reply