ragamlampung.com, Madrid – Pemerintah sosialis Spanyol mengklaim kemenangan dalam pemilihan umum yang digelar ketiga kalinya dalam empat tahun terakhir, namun gagal mempertahankan suara mayoritasnya.
Partai Perdana Menteri Pedro Sanchez meraih 29% suara dan akan membutuhkan bantuan, baik dari partai sayap kiri Podemos atau partai-partai regional dan partai kanan tengah, untuk membentuk pemerintahan.
Di sisi lain, usai pemilu ini, untuk kali pertama sejak pemerintahan militer berakhir pada 1970-an, Partai Vox, sebuah partai sayap kanan akan memasuki parlemen.
Vox secara lantang menentang multikulturalisme, feminisme dan migrasi tanpa batas.
Hal besar lain yang terjadi pada pemilu Spanyol ini adalah jatuhnya dukungan untuk Partai Rakyat (PP), yang memerintah Spanyol hingga akhirnya dicopot dari tampuk kekuasaan pada Mei 2018 karena mosi tidak percaya.
Dalam pemilu mereka yang terburuk ini, PP hanya memenangi 66 kursi, anjlok dari periode sebelumnya yang mencapai 137 kursi.
Dalam pidato kemenangannya, Sanchez mengatakan bahwa tantangan besar partai adalah untuk memerangi ketidaksetaraan, memajukan koeksistensi dan menghentikan korupsi.
“Masa depan telah menang dan masa lalu telah hilang,” katanya kepada pendukung yang bersorak.
Selama masa jabatannya, Sanchez telah menaikkan upah minimum, menunjuk kabinet yang didominasi perempuan dan berjanji untuk membawa undang-undang yang mendefinisikan pemerkosaan sebagai seks tanpa persetujuan yang jelas.
Partai sosialis memenangi 123 kursi di parlemen, sementara mitra koalisinya, Podemos, meraih 42 kursi.
Hasil pemilu ini menjadi kesuksesan tersendiri bagi sang perdana menteri, yang menambah perolehan suara partainya menjadi 29% dari 23% suara pada tahun 2016.
Tapi perolehan itu masih membuat Sosialis dan Podemos kurang 11 kursi dari 176 yang diperlukan untuk mayoritas.
Sanchez dapat memenuhi jumlah itu dengan berkoalisi dengan partai-partai regional yang lebih kecil, termasuk nasionalis Basque, tetapi dia kemungkinan membutuhkan bantuan partai-partai pro-kemerdekaan Catalunya, yang menarik dukungan mereka untuk pemerintahannya bulan lalu, sehingga memaksa digelarnya pemilu.
Partai ERC adalah pemenang besar di Catalunya, dengan proyeksi 15 kursi. Pemimpinnya, Oriol Junqueras, berada di penjara menghadapi persidangan karena perannya dalam mendeklarasikan kemerdekaan pada Oktober 2017 dan mengucapkan terima kasih atas jutaan suara yang diterima partainya melalui akun Twitternya.
Vox mendapat 10% suara, yang memberinya 24 kursi di parlemen.(det/dr)
Leave a Reply