PLN Tunda Pembangunan Pembangkit 10.000 MW

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com – PT PLN (Persero) akan menjadikan proyek pembangkit listrik sebesar 10.000 MW, yang merupakan bagian program 35.000 MW, sebagai cadangan.

“Proyek sebesar 10.000 MW akan saya simpan, yang punya PLN. Kalau pertumbuhan ekonomi bagus, income per kapita naik luar biasa, dan industri makin banyak, maka saya lepas (bangun) semua,” kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.

Ia menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi masih rendah, maka pasokan listrik tidak akan mencapai 35.000 MW, sehingga 10.000 MW yang dicadangkan tersebut dapat ditunda pembangunannya.

Namun, ia berharap proyek 35.000 MW bisa tuntas dan dipasok secara keseluruhan pada 2019, meski perseroan harus tetap realistis jika tidak ada penyerapan listrik dari masyarakat sesuai kebutuhan. “Jadi, jangan disalahkan, kalau masyarakat memang tidak menyerap. Kami berjalan saja. Sekarang ini, kebutuhan hanya 2.000-3.000 MW per tahun, tapi kami bikin minimal 5.000 MW per tahun,” ujar Sofyan, dilansir suara.com, Jumat (2/9/2016).

Ia menambahkan, penundaan penyelesaian 10.000 MW tersebut tidak akan membuat Indonesia mengalami krisis listrik, karena sudah terpenuhi dari 25.000 MW.

“Jangan bicara Republik ini akan kiamat kalau tidak jadi 35.000 MW dan hanya selesai 25.000 MW,” tambahnya.

Sebelumnya, Luhut Panjaitan memperkirakan pembangunan program pembangkit listrik 35.000 MW akan mundur dari yang ditargetkan selesai seluruhnya pada 2019. Setelah melihat situasi lapangan, menurut dia, sebanyak 10.000 MW di antaranya tidak dapat diselesaikan dan beroperasi komersial pada 2019. (ar)

Share :