Ganasnya Serangan Hama, Panen Padi Musim Gadu Anjlok

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi (foto bayu isa-fb)

ragamlampung.com — Panen padi musim tanam kedua (panen gadu) tahun ini di lumbung padi Kabupaten Tulangbawang Barat, menurun drastis. Penyebabnya, serangan hama tikus dan terakhir wereng yang demikian mengganas.

Lumbung padi Kabupaten Tulangbawang Barat, yakni di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Udik, dan Tumijajar, panen sejak pertengahan bulan Agustus lalu, dan puncaknyabulan September ini. Namun, belum diketahui secara rinci penurunan produksi tersebut dari dinas terkait.

Keterangan yang dihimpun, Senin (5/9/2016), petani di wilayah itu tetap bersyukur karena masih bisa panen, karena serangan hama nyaris menghabiskan bahkan mengandaskan harapan petani.

“Kami mungkin bisa jadi tidak panen apalagi beberapa areal sudah gagal panen sama sekali. Alhamdulilah petani bersama petugas pertanian segera mengambil tindakan sehingga bisa dikendalikan,” kata Ijan, petani di Kecamatan Tulangbawang Udik.

Para petani bersyukur meski produksi menurun drastis, karena nyaris tidak panen sama sekali. “Kami tetap bisa panen walau tidak terlalu memuaskan, mudah-mudahan musim rendeng nanti bisa lebih baik lagi,” harapnya.
Mereka berharap pemerintah membantu mengatasi persoalan serangan hama yang kian hari ganas.

Petani lainnya berharap pemerintah mengendalikan harga gabah pada musim gadu ini. Harga gabah basah atau gabah kering panen di tingkat petani anjlok hingga 20 persen dari harga awal panen.

“Tiap tahun selalu seperti ini, kalau awal panen tinggi, tapi mulai pertengahan sampai mendekati masa akhir panen makin turun harganya,” kata seorang petani.

Gabah basah dibeli tengkulak berkisar Rp3.600 sampai Rp3.800/kg, atau disesuaikan kualitasnya. Sedangkan harga beras masih di atas Rp8.500/kg. (ar)

Share :