Tambah Kapasitas, PLN Tekendala Pembebasan Lahan

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Konsumsi listrik suatu negara dapat menjadi tolok ukur kemajuan negara tersebut. Indonesia dari tahun ke tahun memang mengalami kenaikan jumlah konsumsi listrik.

Sayangnya, jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, jumlah konsumsi listrik per kapita Indonesia tergolong rendah. Bahkan, jika dibandingkan dengan Vietnam sekalipun Indonesia tertinggal.

Menyikapi hal tersebut, PLN mencanangkan penambahan kapasitas listrik sebanyak 35.000 Kwh dalam 5 tahun ke depan. Penambahan ini, PLN berharap kapasitas kebutuhan listrik di Indonesia dapat dipenuhi. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mengejar ketertinggalan konsumsi listrik.

Untuk mencapai hal tersebut bukan hal mudah. Beberapa tantangan dihadapi oleh PLN, salah satunya masalah pembebasan lahan. Pembebasan ini digunakan untuk pembangunan transmisi pasokan listrik untuk wilayah Sumatera.

“Tantangan yang kami hadapi memang lebih pada kompleksitas pembebasan tanah untuk pembangunan transmiter di daerah Lampung. Namun, saat ini progresnya bisa dibilang sudah bagus. Hingga saat ini kami sudah dapat sekitar 30%. jadi kami bisa menargetkan selesai dalam 5 tahun ke depan. Dan 6 bulan sebelum pembangkit dioperasikan, transmiter sudah harus siap. Kalau tidak semua akan sia sia,” ujar Direktur SDM PLN (Persero) Muhamad Ali, Selasa (25/10/2016).

Tidak hanya itu, dalam mempersiapkan penambahan pasokan listrik, PLN juga menaruh perhatian pada human capital. Salah satu bagian yang mendapatkan perhatian lebih adalah marketing. Tujuannya untuk memastikan bahwa kapastias listrik yang sudah dibangun terdistribusi di sekuruh bagian sehingga berpengaruh pada bisnis PLN.

“Kami harus berupaya supaya 35.000 Kwh listrik ini nantinya bisa terjual. Karena jika tidak ya sia sia. Maka dari itu, kami mempersiapkan SDM kami terutama di bidang marketing, sehingga pada tahun 2017 hingga 2018 nanti semuanya sudah siap,” katanya. (ar)

Share :