28 Oktober-1 November, Lampung Berpotensi Hujan Lebat

ilustrasi
Share :
ilustrasi
ilustrasi

ragamlampung.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hingga awal tahun 2017 cuaca ekstrem masih akan terjadi. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2017.

Akhir Oktober ini, curah hujan tinggi berpeluang terjadi di wilayah pesisir selatan Sumatera, Kalimantan Barat bagian barat dan timur serta sebagian besar Papua.

Hujan sedang hingga lebat berpeluang pada 28 Oktober-1 November 2016 di Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Aktifnya monsun dingin Asia pada akhir November menyebabkan potensi intensitas hujan meningkat di beberapa kawasan sekitar Indonesia.

Potensi kejadian cuaca ekstrem ini patut diwaspadai karena akan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Selain itu, beberapa kejadian cuaca di sejumlah wilayah yang menimbulkan bencana selain disebabkan curah hujan tinggi karena konveksi yang bersifat lokal, pengaruh daya dukung dan kondisi lingkungan juga turut mempengaruhi.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan, jika faktor monsun dingin, dipole mode dan suhu permukaan laut menghangat terjadi dan berkombinasi maka kondisi seperti yang terjadi di 2016 ini masih akan berlangsung di awal tahun mendatang.

“Saat ini La Nina sesungguhnya berada dalam kondisi normal dan dampaknya tidak terlalu signifikan. Namun karena ada dipole mode, suhu laut kita panas dan badai tropis regional menambah hujan lebat bersifat lokal,” katanya, Jumat (28/10/2016).

Ia mengatakan, untuk mendekatkan informasi cuaca ke masyarakat, BMKG meluncurkan website BMKG yang telah diperbarui. Aplikasi ini dapat diunduh di App Store (iOS) dan Google Play Store (Android).

“BMKG melakukan inovasi untuk mempercepat akses dengan memperbaharui web. Website BMKG ini berpenampilan lebih dinamis dan disajikan dalam dua bahasa Indonesia dan Inggris,” jelasnya. Web BMKG itu juga menyajikan informasi gempa bumi terkini dan kualitas udara PM10. (ar)

Share :