Setya Novanto dan Fadli Zon Senang Trump Jadi Presiden

Share :

calon-presiden-as-donald-trump
ragamlampung.com — Warga Amerika Serikat telah memilih Donald Trump dari Partai Republik sebagai presiden baru mereka. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pun mengaku senang dengan kemenangan Trump itu.

“Yang pertama sebagai sahabat sebagai teman saya mensyukuri dan bahagia tentu sebagai teman yang baik dengan kemenangan Donald Trump ini bisa menjadi sesuatu yang baik untuk saya dan buat negara (Indonesia,),” kata Novanto, di Jakarta Rabu (9/11/2016).

Novanto berharap hubungan Indonesia-AS makin baik dengan terpilihnya Trump. Investasi AS di Indonesia menurutnya akan meningkat tajam.

“Mudah-mudahan dengan kemenangan ini hubungan Indonesia dan Amerika akan lebih baik khususnya baik dalam perdagangan baik dalam investasi dan hubungan bilateral ini semakin akrab,” katanya.

Novanto pernah bertemu Trump saat rombongan delegasi DPR yang mengikuti sidang PBB di New York bertemu dengan bakal capres Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Novanto pun sempat diperkenalkan ke pendukung Trump.

Trump lalu bertanya ke Novanto apakah masyarakat Indonesia mengenal dan menyukainya “Yes, highly!” jawab Novanto saat itu seperti dilansir detik.

Pertemuan dengan Trump ini sempat membuat Novanto dan Fadli Zon dilaporkan ke MKD. MKD akhirnya memberikan sanksi ringan berupa teguran ke Novanto dan Fadli.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga senang dengan kemenangan Donald Trump. Bahkan, Fadli sejak awal meyakini pengusaha properti itu akan menumbangkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

“Saya kira ini kemenangan cukup telak dari Donald Trump. Saya dari awal termasuk yang sudah yakin bahwa DT akan menang, karena melihat konfigurasi rakyat Amerika Serikat,” kata Fadli, Rabu (9/11/2016).

Terkait pernyataan-pernyataan kontroversial Trump ketika masa kampanyenya, soal Islam maupun imigran, politikus Gerindra ini meyakini hal itu hanya retorika saat kampanye.

“Saya yakin apa yang dia sampaikan dalam kampanye, yang dikhawatirkan soal Islam, imigran, itu retorika kampanye. Tidak akan dia lakukan,” katanya.

Berdasarkan penghitungan yang dilansir media ternama Washington Post, Rabu (9/11/2016), Trump telah meraih 276 electoral vote, meninggalkan rivalnya, Hillary Clinton yang meraih 218 electoral vote. Dengan perolehan ini berarti Trump telah melampaui ketentuan 270 electoral vote yang harus direbutnya untuk memenangkan pilpres. (ar)

Share :