Pemerintah Butuh Banyak Tenaga Ahli Bendungan

Share :

bendungan-way-sekampung

bendungan way sekampung, lampung

ragamlampung.com — Pemerintah saat ini membutuhkan banyak tenaga ahli bendungan untuk memastikan kualitas dan keamanan bendungan bagi masyarakat. Sumber daya manusia itu juga harus andal. agar cepat menguasai teknologi yang bermanfaat bagi pengelolaan bendungan besar yang aman dan efisien.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini membangun sebanyak 65 bendungan hingga tahun 2019. Sebanyak 16 bendungan dalam tahap penyelesaian, dan 49 bendungan baru.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB), dapat memenuhi kebutuhan tenaga ahli tersebut.

“Sebagai organisasi yang telah berumur 44 tahun dengan anggota yang mencapai 1.500 orang, KNI-BB telah berpengalaman dalam hal pembangunan bendungan termasuk desain, konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan bendungan,” katanya, usai membuka seminar bendungan yang diselenggarakan oleh KNI-BB, di Bandarlampung, Rabu (16/11/2016).

Ketua Umum KNI-BB Hari Suprayogi mengatakan, pihaknya telah membentuk unit sertifikasi tenaga kerja bentukan masyarakat (USTKM), sebagai bagian kelanjutan tugas Badan Sertifikasi Asosiasi. Sampai tahun 2016, anggota KNI-BB yang telah memperoleh sertifikat tenaga ahli muda sebanyak 245 orang, ahli madya 214 orang, dan ahli utama 73 orang.

“Tapi, tenaga ahli bendungan masih terus dibutuhkan. Karena itu, KNI-BB bekerjasama dengan badan diklat dan perguruan tinggi, untuk mempercepat pengadaan tenaga ahli bendungan besar yang bersertifikat,” kata dia.
Bahkan, katanya, melakukan terobosan dengan mengadakan sertifikat ahli pemula, yaitu sertifjkat ahli yang dikeluarkan KNI-BB untuk tenaga ahli yang berpengalaman satu sampai tiga tahun. Saat ini tenaga ahli pemula berjumlah sebanyak 93 orang.

Sebelumnya, Menteri PUPR menargetkan selesainya pembangunan 65 bendungan dapat menambah jaminan penyediaan air untuk lahan irigasi menjadi 20 persen dari lahan irigasi yang ada.

Menurutnya, adanya bendungan di lahan irigasi dapat meningkatkan kapasitas daya tanam di lahan tersebut, dari hanya satu kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali tanam dalam dua tahun.

“Kalau airnya dari bendungan, minimal bisa tiga kali tanam dalam dua tahun, tapi kalau tidak ada bendungan sekali setahun,” kata dia. (ar)

Share :