Penuhi Kebutuhan Listrik, MPP Tarahan Mulai Beroperasi

pembangkit listrik di tarahan, lampung selatan
Share :

ragamlampung.com –‎ PT PLN (persero) sudah mengoperasikan delapan pembangkit listrik tenaga gas/mobile plant (PLTG/MPP) dengan total 500 Megawatt (MW) yang menjadi bagian dari program 35.000 MW.

MPP yang dibangun itu, tujuh pembangkit di antaranya mulai beroperasi berturut-turut sejak Juli hingga November 2016. Satu pembangkit lainnya berhasil beroperasi pada Desember ini.

Pembangkit yang sudah beroperasi salah satunya MPP Tarahan – Lampung (4 x 25 MW) operasi pada 29 September 2016.

Pembangunan PLTG MPP ini dilakukan oleh anak Perusahaan PLN yakni Bright PLN Batam. Pembangunan proyek senilai Rp 8 triliun ini, Bright PLN Batam menggandeng PT GE Operation Indonesia sebagai main contractor dan PT Pembangunan Perumahan Tbk sebagai sub contractor untuk proses kontruksinya.

“Pembangunan proyek ini selesai rata-rata selama enam bulan sejak serah terima lahan dari PLN kepada PLN Batam, Ini merupakan bukti komitmen PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dan keandalan sistem,” kata Direktur Bisnis Regional Sumatera, Amir Rosidin, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (12/12/2016).

Dikatakannya, pemilihan lokasi-lokasi MPP tersebut didasarkan pada kondisi yang masih kekurangan pasokan listrik dan juga membutuhkan tambahan pasokan listrik dikarenakan tingginya pertumbuhan listrik di daerah tersebut. Sehingga Mobile Power Plant dipilih untuk menjadi solusi cepat dan tepat.

Teknologi pembangkit yang canggih, jangka waktu pembangunan yang cepat, pengoperasiannya yang ramah lingkungan, dan dapat dipindahkan ke lokasi manapun, merupakan kelebihan-kelebihan PLTG MPP 500 MW.

“Pembangunan PLTG MPP ini merupakan pilihan tepat untuk mengatasi defisit daya dalam waktu singkat,” katanya.

PLN juga membangun pembangkit-pembangkit baru yang sifatnya fixed seperti PLTU sehingga apabila daerah tersebut sudah tercukupi pasokannya dan ada daerah lain yang membutuhkan, maka pembangkit mobile ini dapat dengan mudah dipindahkan ke lokasi atau daerah yang masih sangat membutuhkan tambahan pasokan listrik.

“Kami berharap kehadiran pembangkit listrik di 8 lokasi tersebut membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Wilayah-wilayah yang sebelumnya minim listrik kini mendapat pasokan yang mencukupi, terutama bagi kebutuhan pembangunan dan infrastruktur di Indonesia sehingga target rasio elektrifikasi 99,7 persen di 2019 dapat tercapai,” katanya. (ar)

Share :